Konflik Ukraina Rusia

Joe Biden Tak Tinggal Diam, AS Kirim 121 Drone Hantu ke Ukraina Hadapi Fase Kedua Serangan Rusia

Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kian memanas dan Amerika Serikat mengirimkan 121 drone hantu untuk menghadapi fase kedua serangan pasukan

Editor: Ady Sucipto
AFP
illustrasi drone. Sebuah pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 Reaper terbang dalam sebuah latihan misi di Pangkalan Udara Creech di Indian Springs, Nevada, Amerika Serikat (AS), pada 17 November 2015. 

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan pasukan Rusia menguasai 80 persen wilayahnya.

Tentara Rusia mengibarkan bendera Uni Soviet di Kherson, Ukraina sebagai tanda kemenangan usai merebut kota tersebut. (Sumber: Express)
Tentara Rusia mengibarkan bendera Uni Soviet di Kherson, Ukraina sebagai tanda kemenangan usai merebut kota tersebut. (Sumber: Express) (Express)

Sebelum Rusia menginvasi pada 24 Februari, pemerintah Kiev menguasai 60 persen wilayah Luhansk.

Haidai mengatakan Rusia, setelah merebut kota kecil Kreminna, sekarang merangsek ke arah kota Rubizhne dan Popasna. Dia mengimbau seluruh warga untuk segera mengungsi.

“Para penjajah hanya mengendalikan sebagian kota-kota ini, dan tidak dapat menerobos ke pusat-pusatnya,” kata Haidai di aplikasi perpesanan Telegram.

Para analis mengatakan serangan di timur bisa menjadi perang habis-habisan karena Rusia menghadapi pasukan Ukraina yang paling berpengalaman dan tangguh, yang memerangi separatis pro-Moskow di Donbas selama delapan tahun.

Kibarkan Bendera Rusia

Sementara itu, Tentara Rusia dilaporkan telah mengibarkan bendera Uni Soviet di Kota Kherson, Ukraina.

Hal itu terungkap lewat rekaman video yang tersiar di media sosial.

Pasukan Rusia mengendarai sebuah tank di luar kota selatan Mariupol yang terkepung. (https://www.aljazeera.com/)
Para tentara Rusia terlihat mengibarkan bendera era Soviet di monumen Api Abadi di selatan kota Kherson.

Dikutip dari Express, pengibaran tersebut dilakukan sebagai tanda kemenangan dan keberhasilan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Kherson.

Kherson sudah berada dalam pendudukan Rusia sejak pertengahan Maret, setelah diserang selama sepekan.

Video itu sendiri direkam oleh pasukan Rusia, yang terlihat bangga menaikkan bendera kemenangan berwarna merah di era Soviet.

Video tersebut mengikuti laporan dari Ukraina yang tampaknya mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia secara signifikan mengintensifkan pendudukan mereka di wilayah tenggara Ukraina.

Kementerian Pertahanan Inggris telah mendapatkan laporan terbaru yang mengonfirmasikan bahwa pertempuran di Donbas telah meningkat.

Selain itu, pasukan Ukraina di Mariupol yang tengah dikepung Rusia, sudah berada dalam kondisi terjepit.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved