Konflik Ukraina Rusia

Joe Biden Tak Tinggal Diam, AS Kirim 121 Drone Hantu ke Ukraina Hadapi Fase Kedua Serangan Rusia

Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kian memanas dan Amerika Serikat mengirimkan 121 drone hantu untuk menghadapi fase kedua serangan pasukan

Editor: Ady Sucipto
AFP
illustrasi drone. Sebuah pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 Reaper terbang dalam sebuah latihan misi di Pangkalan Udara Creech di Indian Springs, Nevada, Amerika Serikat (AS), pada 17 November 2015. 

TRIBUN-BALI.COM  – Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kian memanas dan Amerika Serikat mengirimkan 121 drone hantu untuk menghadapi fase kedua serangan pasukan Vladimir Putin.

Presiden Joe Biden baru-baru ini kembali memberikan lampu hijau untuk mengirimkan paket bantuan bagi Ukraina.

Pekan ini gempuran pasukan Rusia ke wilayah timur Ukraina sudah memasuki fase kedua dan kian memanas.

Memantau situasi yang demikian, orang nomor satu di AS menawarkan lebih banyak paket bantuan senjata bagi Ukraina.

Baca juga: AS Minta Rusia Bayar Sebagian Biaya Pembangunan Ukraina, Butuh Rp100 Trliun Per Bulan

Baca juga: Di Tengah Brutalnya Gempuran Rusia, Zelenskyy Minta Portugal Kirimkan Tank Leopard dan Rudal Harpoon

Mengutip laman The Hill, paket bantuan militer yang diberikan AS dalam beberapa pekan ke depan tak main-main.

Joe Biden siap mengirimkan drone hantu atau Phoenix Ghost Tactical Unmanned Aerial Systems sebanyak 121 buah.

Drone tersebut dikembangkan oleh Angkatan Udara AS, paket pengiriman drone hantu itu sengaja diberikan Biden sebagai usahanya untuk membantu pasukan Ukraina hadapi serangan massif militer Rusia.

 “Ini dikembangkan dengan cepat oleh Angkatan Udara sebagai tanggapan khusus terhadap persyaratan Ukraina,” ungkap sekretaris pers AS, John Kirby.

Meski pewakilan AS hingga sejauh ini masih enggan memberikan bocoran spesifikasi dari drone Phoenix Ghost Tactical Unmanned Aerial Systems, namun menurut kabar yang beredar dari Pentagon drone anyar besutan angkatan militer AEVEX Aerospace, memiliki bentuk yang mirip dengan drone terdahulunya yaitu seri Switchblade.

Meski bentuknya sama tetapi pesawat tak berawak ini dirancang lebih mematikan, dimana dapat menyerang target dari jarak jauh. Nantinya tak hanya drone Phoenix Ghost saja yang akan dikirimkan AS dalam paket bantuan ke Ukraina.

Kirby menyebut, AS juga akan menyediakan rangkaian senjata lainnya seperti rudal anti-pesawat Stinger, rudal anti-tank Javelin, helikopter Mi-17, Humvee, artileri, serta jutaan amunisi senjata ringan dan granat untuk memperkuat barisan militer Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Tercatat hingga sejauh ini Departemen Pertahanan AS telah menggelontorkan bantuan militer senilai 3,4 miliar dolar AS ke Ukraina, jumlah ini termasuk paket bantuan senjata sebesar 800 juta dolar AS pada pertengahan Maret lalu dan 100 juta dolar AS di awal Apri kemarin.

Baca juga: Konflik Ukraina Rusia: Putin Kirim Psywar Luncurkan ICBM Sarmat, Pentagon Sebut Bukan Ancaman AS

Bendera Rusia Berkibar di Mariupol

Bendera Rusia berkibar di Mariupol, Ukraina, seiring kota tersebut dikuasai pasukan Rusia.

Meski sudah menguasai kota Mariupol, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerbu benteng terakhir tentara Ukraina di kota itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved