Berita Denpasar
Bali Barometer Eco Enzyme Seluruh Nusantara, Joko Riyanto: Saya Bangga Jadi Warga Bali
Sejak pandemi COVID-19, nama eco enzyme semakin melejit. Bagaimana tidak, cairan sepujagat ini telah membantu penanggulangan COVID-19 tanpa har
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI, DENPASAR - Sejak pandemi COVID-19, nama eco enzyme semakin melejit.
Bagaimana tidak, cairan sepujagat ini telah membantu penanggulangan COVID-19 tanpa harus merusak lingkungan.
Bahan dasar yang berasal dari sampah organik semakin melekatkan kata sempurna untuk eco enzyme.
Di Bali, eco enzyme mulai berkembang sejak tahun 2009.
Namun, baru lebih dikenal sejak pandemi COVID-19 melanda, tepatnya pada tahun 2020.
Ialah Joko Riyanto, pelopor penggerak eco enzyme di wilayah Provinsi Bali.
Gerakan diawali dengan membentuk komunitas yang diberi nama Komunitas Eco Enzyme Nusantara.
Dalam arahannya pada Peringatan Hari Bumi Tahun 2022 di Jalan Pulau Serangan, Denpasar, Bali, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perhelatan acara tersebut.
Dengan memberikan dukungan pada acara berarti seluruh pihak juga mendukung perkembangan eco enzyme.
Pantang baginya menerima uang sebagai bantuan untuk membangun pemahaman tentang eco enzyme.
Namun, berkat usaha dan kerja keras seluruh pihak, ia berhasil membawa eco enzyme semakin lebih dikenal oleh seluruh masyarakat.
"Di awal, kami tidak ada uang.
Haram bagi kami untuk meminta sumbangan. Kami tertatih-tatih tapi kami tetap semangat melakukan semua dengan dana sendiri.