Berita Denpasar
Bali Barometer Eco Enzyme Seluruh Nusantara, Joko Riyanto: Saya Bangga Jadi Warga Bali
Sejak pandemi COVID-19, nama eco enzyme semakin melejit. Bagaimana tidak, cairan sepujagat ini telah membantu penanggulangan COVID-19 tanpa har
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Marianus Seran
Syukurnya kami tidak sendiri karena masih banyak orang baik yang memberikan jalan kepada kami sehingga kami jadi lebih semangat," ujar lelaki yang akrab disapa Pak Joko ini.
Baca juga: Dinas Kesehatan Tabanan Catat 15 Kasus DBD di April 2022, Pemerintah Juga Waspadai Cikungunya
Laki-laki asal Belitung ini tak pernah letih memberikan sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan eco enzyme.
Sejak awal pandemi, hampir 600 acara sosialisasi telah diisinya, baik secara daring dan luring.
Jika dihitung, artinya ia bisa memberikan hingga dua kali sosialisasi setiap hari sepanjang tahun 2020.
Dan itu masih berlangsung hingga tahun 2022 ini.
Hal ini membuat dirinya mendapat julukan "simatupang", kepanjangan dari "siang malam tunggu panggilan".
Yang lebih hebatnya, saat ini usaha mengedukasi masyarakat telah merambah ke kancah internasional.
Beberapa negara seperti Afrika dan negara-negara di Asia mulai tertarik untuk mempelajari eco enzyme.
Semua yang telah terjadi saat ini bermula dan tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak di Bali.
Bali pun dijadikan barometer untuk eco enzyme seluruh nusantara.
Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh negara dunia.
"Bali sekarang jadi barometer seluruh nusantara.
Ini untuk Indonesia dan dunia. Bahkan PMI (Palang Merah Indonesia) se-Indonesia kalau menyemprot harus menggunakan eco enzyme.
Baca juga: VIRAL! Video Bule Menari Telanjang Diduga di Kawasan Suci Gunung Batur
Semua mulai dari siapa? Dari PMI Kabupaten Buleleng, BALI ! Saya bangga jadi warga Bali" ujarnya sambil meneteskan air mata haru.