Berita Buleleng
Pakai Campuran Anggur Hitam Khas Buleleng, Joly Raih Juara Lomba Mixologi Arak Bali
Lomba mixologi arak Bali terus dilakukan di pulau dewata Bali. Lomba ini digelar agar minuman lokal yang mengandung alkohol ini mampu menarik minat
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Lomba mixologi arak Bali terus dilakukan di pulau dewata Bali.
Lomba ini digelar agar minuman lokal yang mengandung alkohol ini mampu menarik minat, dan dapat bersaing dengan merk-merk minuman import lainnya.
Lomba mixologi arak Bali dilaksanakan di RTH Taman Bung Karno pada Sabtu (23/4).
Lomba yang digelar serangkaian dengan hari ulang tahun PDIP Perjuangan ini diikuti oleh sembilan orang peserta.
Baca juga: Obrigado Billiard Denpasar Gelar Turnamen Bali Open, Ini Para Juaranya, Rencana Rutin Tiap Bulan
Masing-masing peserta diwajibkan membuat minuman arak bali, yang dicampurkan dengan bahan-bahan lokal.
Dari pantauan di lokasi, lomba mixologi arak Bali dimenangkan oleh Joly Artawan.
Peserta lomba nomor urut satu ini menggunakan arak, yang dicampur dengan anggur hitam yang tumbuh di daerah Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, serta daun jeruk purut, tonic water, dan sirup.
Di hadapan dewan juri, Joly mengaku menggunakan anggur hitam, sebab buah tersebut banyak tumbuh di Buleleng.
"Minuman ini saya beri nama Soul Quencher atau Pemadam Jiwa.
Saya harap minuman ini dapat disukai oleh seluruh kalangan karena memiliki cita rasa yang segar," ucapnya.
Sementara Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, selain lomba mixologi arak Bali, pihaknya juga menggelar lomba barista, dan kudapan pengganti bahan baku beras.
Baca juga: Festival Musik Sahur di Loloan Jembrana Kembali Digelar Usai 2 Tahun Vakum
Pria yang juga sebagai Bupati Buleleng ini menyebut, selama ini arak Bali dianggap sebagai minuman dengan kualitas paling rendah.
Untuk itu dengan adanya lomba ini diharapkan, arak Bali dapat mengalahkan minuman beralkohol yang diimpor dari luar negeri, serta dapat dijual di hotel dan bar.
"Pemenang lomba yang di Buleleng nanti akan beradu lagi dengan lomba yang digelar di provinsi.
Jadi lomba ini masih panjang, sampai bulan Juni," tutupnya. (*)