Human Interest Story
KISAH Putu Tirta Geluti Bisnis Anggrek, Dari Sambilan Kini Jadi Cuan
KISAH Putu Tirta menghasilkan pundi-pundi rupiah dari berbisnis jual beli tanaman anggrek yang awalnya hanya sekadar sambilan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Widyartha Suryawan
“Sebenarnya mau untuk membesarkan, tapi faktor ekonomi yang belum tercukupi. Apalagi, anggrek harga naik turun ketika diserbu barang dari Jawa,” katanya.
Berkah di Masa Pandemi
Masa pandemi yang berlangsung berkepanjangan ternyata menjadi berkah untuk Putu Tirta.
Banyak penggemar tanaman anggrek, terutama para pemula yang bermunculan sejak awal pandemi.
Permintaan tanaman anggrek pun turut meningkat. Tak jarang, tanaman anggrek dijadikan hadiah di hari Valentine atau hari ibu.
“Dari bunga jenis anggrek, banyak spesies. Kalau yang di sini anggrek Dendra, Panda, Bulan, Katelia, Sibidium Golden Boy, yang paling laris dari ke lima ini ialah anggrek Dendra panda dna bulan,” jelasnya.
Adapun harga bibit anggrek dijual dari Rp 35 ribu jenis bulan, Dendra, Katelia dan Panda.
Berikutnya tanaman anggrek yang sudah berbunga seperti jenis anggrek bulan Rp 150 ribu hingga Rp 175 ribu.
Anggrek Dendra dari harga Rp 100 hingga jutaan rupiah. Jenis Katelia, dari harga Rp 220 ribu hingga Rp 250 ribu. Panda dari harga Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu untuk ukuran besar.
Saat ini, jenis anggrek yang sedang trend ialah platesirium yang harga bibitnya mulai dari Rp 100 ribu. Meski yang dia punya hanya berupa daun, ternyata sudah ada yang menawar Rp 650 ribu.
“Saat ini sudah mulai banyak permintaan. Satu bulan permintaan itu bisa penjualan 4 hingga 5 juta per bulan atau penghasilan masih kotor. Kalau saat ini, masih ya sekitaran Rp 1,7 juta hingga Rp 2 juta per Minggu tapi belum juga terhitung omzet. Tapi sudah cukup lumayan untuk kerja sambilan di akhir pekan. Sehingga akan diseriusi ke depannya,” bebernya. (*)