Berita Jembrana
Banyak Peminat, Bisnis Anggrek Menguntungkan di Masa Pandemi, Putu Tirta Raup Rp 2 Juta Per Minggu
Banyak Peminat, Bisnis Anggrek Menguntungkan di Masa Pandemi, Putu Tirta Raup Rp 2 Juta Per Minggu
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Bahkan, sambungnya, saat ini juga mengggeluti bisnis pupuk, menjual pupuk kimia, yang dilabeli pupuk “Rasa Sayang”.
Yang berasal dari bahan kimia, unsur makro dan mikro, yang dibeli bahannya lewat online.
Kembali ke anggrek, masa pandemi menjadi berkah dikarenakan anggrek lumayan banyak penggemarnya.
Terutama banya para pemula atau ibu-ibu yang yang menanam anggrek, sehingga permintaan sangat meningkat.
Selain dirawat untuk tanaman hias, juga untuk dijadikan hadiah di hari Valentine atau hari ibu.
“Bunga anggrek banyak spesies. Kalau yang di sini anggrek Dendra, Panda, Bulan, Katelia, Sibidium Golden Boy, yang paling laris dari kelima ini ialah anggrek Dendra Panda dan Bulan,” jelasnya.
Ari menuturkan, Harta Orchid yang dikelolanya masih dikerjakan sambilan.
Dirinya masih bekerja karena memerlukan biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
Karena untuk pengembangan kebun membutuhkan dana yang tidak sedikit, dimana diperkirakan mencapai Rp 200 juta, itu baru bisa kembali modal setelah tiga tahun.
“Sebenarnya mau membesarkan, tapi faktor ekonomi yang belum tercukupi. Apalagi, anggrek harga naik turun ketika diserbu barang dari Jawa,” katanya.
Ia menambahkan, untuk harga bibit dijual dari Rp 35 ribu jenis Bulan, Dendra, Katelia dan Panda.
Kalau anggrek sudah berbunga, jenis Bulan Rp 150 hingga Rp 175 ribu.
Kemudian, anggrek Dendra dari harga Rp 100 hingga jutaan, yang membuat mahal ialah jenis atau hybrid.
Sedangkan Katelia, dari harga Rp 220 hingga Rp 250 ribu.
Panda dari harga Rp 250 hingga Rp 350 ukuran besar.