Lebaran 2022
Jelang Idul Fitri, BBPOM Laksanakan Intensifikasi Pengawasan Pangan
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan pada Rabu, 27 April 2022.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan pada Rabu, 27 April 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan bahan pangan yang akan digunakan jelang Idul Fitri dalam kondisi yang baik.
Personil yang bertugas terdiri dari beberapa dinas sesuai dengan kapasitasnya untuk melakukan instensifikasi.
Dalam kesempatan ini, Tim Gabungan BBPOM melaksanakan intensifikasi di Primaloka.
Primaloka merupakan salah satu pasar swalayan yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali.
Terpantau tim gabungan BBPOM sedang memeriksa beberapa bahan pangan, mulai dari daging, sayur, frozen food, hingga makanan kemasan.
Seperti yang dilakukan I Nyoman Wira, salah satu petugas dari Dinas Ketahanan Pangan.
Pihaknya mendapat bagian pemeriksaan sesuai dengan kapasitasnya, yaitu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
Dalam pengecekan tersebut, pihaknya melihat melalui warna dan kelayakan.
"Kalau dilihat pisang ini, warnanya pas, sudah bagus. Kelayakannya juga pas.
Sebenarnya kami juga mengecek penggunaan pestisida, tapi harus dibawa samplenya dulu, jadi sekarang belum bisa," ujar Wira saat melakukan pemeriksaan pada buah pisang di deretan buah-buahan.
Bergeser ke bagian sayur-sayuran ia juga tidak melihat kerusakan atau ketidaklayakan.
Menurutnya produk-produk terutama sayur dan buah dalam kondisi segar, aman dan layak untuk dikonsumsi.
Walaupun demikian, laki-laki yang akrab disapa Pak Wira ini tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk tetap mencuci buah dan sayur.
Selain untuk mengurangi dampak bakteri salmonela dan ecoli, mencuci juga membersihkan sayur dan buah dari pestisida.
"Biarpun di sini semuanya terlihat segar, di rumah harus tetap dicuci dengan air mengalir.
Kita kan ga tau di jalan itu prosesnya bagiamana, ya kita harus ada upaya mencegah.
Mungkin nanti ada bakteri-bakteri, terutama salmonela, ada juga ecoli.
Selain itu juga membersihkan dari pestisida apalagi kalau pestisidanya tidak alami," imbuhnya.
Pelaksanaan intensifikasi ini mendapat sambutan baik dari pihak pengelola Primaloka, Ni Made Darmini.
Dengan adanya intensifikasi ini, pihaknya bisa juga mengevaluasi produk-produk yang dijual.
Hal ini juga tentu akan menjadi bentuk dukungan terhadap perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: HOT TRANSFER PERSIB BANDUNG: Maung Bandung Bisa Bikin MARKO SIMIC & Marc Klok Reuni
Baca juga: Diduga Jual Iphone Bodong, Bule Rusia Diamankan Polsek Kuta Utara
Baca juga: BBPOM Cek 22 Takjil di Senggol Pasar Amlapura
"Kita harus tetap mengontrol produk jualannya karena kita berhubungan dengan pelanggan jadi kita harus jaga.
Dari sini semuanya dicek. Mulai dari kemasan, kadaluwarsa, halal dan non halal dan lain sebagainya," ujar Darmini.
Ia juga merasa beruntung karena dari pelaksanaan intensifikasi ini mereka mendapatkan masukan untuk berkembang.
Mengingat Idul Fitri yang sudah semakin dekat, Darmini mengatakan belum ada peningkatan jumlah pelanggan.
Hal ini dikarenakan Primaloka merupakan proyek eksternal dan mereka berusaha untuk tidak membuat pelanggan menunggu lama. (yun)