Berita Badung
PHRI Badung: Kunjungan Wisatawan ke Bali Paling Banyak dari Jakarta, Surabaya & Semarang
Kendati demikian pada libur lebaran kali ini paling banyak yang datang adalah wisatawan domestik.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kunjungan wisatawan ke Bali khusunya Badung kini semakin meningkat.
Kendati demikian pada libur lebaran kali ini paling banyak yang datang adalah wisatawan domestik.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung pun mengakui jika wisatawan domestik yang datang ke Bali dari beberapa wilayah Indonesia.
Namun saat ini pada libur panjang lebaran wisatawan yang paling banyak yakni Jakarta, Surabaya, Semarang.
Baca juga: Satpol PP Badung Akan Perketat Duktang Saat Arus Balik Lebaran
Baca juga: PHRI Badung Sebut Kunjungan Wisdom Meningkat hingga 10 Ribu Per Hari saat Libur Lebaran
"Jadi pada libur lebaran kali ini, paling banyak wisatawan yang datang, yakni pertama dari Jakarta, kedua Surabaya dan Makasar. Selanjutnya disusul Semarang Jogja, dan terakhir jawa Barat," ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya Senin, 2 Mei 2022.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa merinci berapa jumlah kunjungan dari beberapa daerah yang disebutkan.
Hanya saja saat ini menurutnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali khususnya Gumi Keris sudah meningkat.
"Bisa dilihat sekarang di beberapa objek wisata mulai susah ramai. Termasuk di Pecatu, pergelaran kecak juga ramai pengunjung," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku jumlah kunjungan wisatawan tidak bisa dihitung dari total kunjungan wisatawan dari Bandar Udara Ngurah Rai.
Namun menurutnya banyak wisatawan yang datang juga menggunakan jalur darat.
"Banyak juga wisatawan menggunakan jalur darat. Karena pada libur lebaran ini banyak yang traveling," ucapnya.
Disinggung mengenai lamanya liburan, pihaknya mengaku tidak menantu, pasalnya untuk wisatawan domestik bergantung libur.
Tidak hanya 3 hari, bahkan ada yang sampai 7 hari untuk berlibur.
"Sejumlah tempat wisatawan pun akunya juga sudah terlihat keramaian akan kunjungan wisatawan. Kendati kami berharap situasi ini menjadi angin segara pada pariwisata di Bali, untuk pemulihan ekonomi," jelasnya.