Berita Tabanan
Wanita 19 Tahun Ditemukan di Tempat Sepi di Beji Tabanan, Masyarakat Diminta Waspada
Wanita 19 Tahun Ditemukan di Beji Tabanan, Kondisi Terikat, Diduga Korban Percobaan Pemerkosaan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Wanita 19 Tahun Ditemukan di Beji Tabanan, Kondisi Terikat, Diduga Korban Percobaan Pemerkosaan.
Peristiwa penganiayaan dan percobaan pemerkosaan terhadap seorang wanita berusia 19 tahun yang ditemukan dalam kondisi terikat pada kaki, tangan, dan mulut kini terus diselidiki pihak kepolisian.
Apalagi, peristiwa seperti ini baru terjadi di Kabupaten Tabanan.
Pihak desa pun meminta seluruh masyarakat tetap waspada, terlebih kepada orang yang tak dikenal.
"Informasi yang kami terima, korban disebutkan ditinggal di areal Beji atau dekat Beji Puseh Pura Desa itu Minggu dini hari.
Kondisinya juga kaki dan tangannya masih terikat serta mulut korban diiikat kain putih. Itu (ikatan tali) sampai berbekas," ungkap Perbekel Nyitdah Dewa Putu Alit Arta saat dikonfirmasi, Selasa 3 Mei 2022.
Dia melanjutkan, setelah ditinggalkan oleh pelaku di dekat Beji Puseh Pura Desa setempat itu, korban hanya sendirian selama satu hari.
Hal itu mengingat lokasi ditemukan atau jalan menuju areal Beji Puseh yang terletak di Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri itu, memang sepi.
Jalan tersebut jarang digunakan masyarakat kecuali ada upacara agama yang berkaitan dengan Beji tersebut.
"Korban baru ditemukan kemarin sore. Lokasi ditemukan memang jarang dilintasi orang. Karena lokasinya agak ke dalam dan jalan setapak.
Mungkin saat ada acara tertentu dan warga yang memiliki lahan pertanian di sana baru ada orang melintas ke sana. Artinya ada jalan tapi jarang digunakan," jelasnya.
Disinggung mengenai identitas korban, wanita 19 Tahun berinisial DAT ini berasal dari Desa Pandak Gede, yang kemudian menikah ke Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri.
Hanya saja ia tak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut mengingat saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
"Sudah menikah ke Mengening, asal korban ini dari Pandak Gede," ungkap Dewa Putu Alit.
Lanjut, mengenai apakah akan melaksanakan patroli siang malam dengan melibatkan Linmas dan Pecalang, Dewa Alit menyatakan pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada setiap saat.
"Kami harap seluruh masyarakat harus waspada karena kita tidak tahu kondisi di sekeliling kita. Apalagi kita tidak tahu apakah orang tersebut berniat baik atau tidak kepada kita.
Kalau kita tidak kenal kita harus hati-hati saja. Ini demi keamanan kita bersama. Waspada itu wajib," tegasnya.
(*)