Berita Denpasar
Siapkan 70 Ekor, Pengelola Konservasi Penyu Pantai Sindhu Harap Peserta G20 Lakukan Pelepasan Penyu
Pengelola konservasi penyu Dwarawati Sindhu di Pantai Sindhu Sanur Denpasar berharap saat G20 nanti ada acara pelepasan penyu.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ragil Armando
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengelola konservasi penyu Dwarawati Sindhu di Pantai Sindhu Sanur Denpasar berharap saat G20 nanti ada acara pelepasan penyu.
Dimana kepala negara yang hadir dalam acara tersebut ikut melepaskan penyu di kawasan Pantai Sindhu.
Pihak pengelola pun sudah menyiapkan penyu sebanyak 70 ekor.
Baca juga: Rawan Jual Telur Penyu untuk Kejantanan, Bisa Ditindak Pidana, 85 Telur Diselamatkan Warga Jembrana
“Kami harap Bapak Jokowi yang memimpin acara tersebut, bersama dengan kepala negara lainnya melepaskan penyu. Ini akan jadi perhatian dunia yang luar biasa kalau ini bisa dilakukan,” kata ketua konservasi penyu Dwarawati Sindhu, I Made Wirnata saat diwawancarai Rabu, 11 Mei 2022 siang.
Wirnata mengatakan pelepasan penyu ukuran sedang ini memiliki harapan hidup lebih besar ketimbang melepaskan tukik.
Baca juga: MONSTER Sampah, Jadi Tema Tesis Ngurah Senglad
Dimana usia dari penyu yang disiapkan ini rata-rata 1,5 tahun
Adapun jenis penyu yang disiapkan ini kebanyakan penyu lekang.
“Kami sangat siap dan mudah-mudahan kepala negara peserta G20 melakukan seremoni terkait kepedulian lingkungan dengan pelepasan penyu ke laut. Ini lebih kuat hidupnya ketimbang melepaskan tukik,” katanya.
Baca juga: Sembilan Penyu Dilepasliarkan di Perairan Perancak Jembrana-Bali
Sampai saat ini, sudah ada ratusan ekor penyu yang dikonservasi di tempat ini.
Selain ukuran sedang, juga ada penyu ukuran besar sebanyak 12 ekor.
“Tukik juga ada banyak, dan beberapa telor penyu juga sedang proses penetasan, dan beberapa hari lagi segera menetas. Sehingga di sini ada ratusan ekor penyu,” katanya.
Baca juga: 6 Arti Mimpi Tentang Teater atau Bioskop, Kesuksesan Mungkin Sudah di Depan Mata
Tempat konservasi ini sudah berdiri sejak 11 tahun lalu dan didukung oleh Banjar Sindhu Sanur.
Kini bangunannya pun sudah ditata menjadi lebih baik sejak akhir tahun 2021 lalu.
Yang awalnya hanya dipagari dengan besi, kini sudah ditembok dengan tampilan menarik dilengkapi dengan patung penyu di depannya.
Baca juga: Bandung Rancang Perda Pelayanan Ketenagakerjaan, Banyak Kasus Perselisihan Hubungan Industrial
Awal berdirinya konservasi ini adalah untuk menyelamatkan telur penyu yang tersebar di kawasan pantai Sanur.
“Kawasan pantai Sanur ini memang tempat habitat penyu bertelur. Dan perlu dilindungi karena pantai ini banyak pengunjung, kemungkinan terinjak lebih besar, sehingga dilakukan konservasi,” katanya.
Baca juga: SUPER FOOD! Ini Manfaat Daun Kelor yang Luar Biasa, Lebih Sehat dari Sayur Bayam
Ia menambahkan, penyu akan bertelur malam hari di sepanjang pantai pada bulan April hingga Agustus.
Ada tiga jenis penyu yang dikonservasi di sini yakni penyu lekang, penyu sisik, dan penyu hijau.
“Tapi untuk di kawasan Sanur kebanyakan penyu lekang. Dan kami terus melaporkan keberadaan penyu di sini ke BKSDA Bali,” katanya.
Baca juga: Bapenda Badung Masih Data Potensi Pajak di Gelogor Carik
Selain itu, di sini juga menyediakan penyu untuk sarana upakara umat Hindu di seluruh Bali.
“Kami sediakan di sini sehingga tidak harus mencari penyu di alam liar untuk sesajen umat Hindu,” katanya. (*)