Berita Tabanan
Anjing Rabies Serang 7 Warga, Empat Desa Zona Merah, Vaksin Tak Kunjung Tiba, Tabanan Terancam
Anjing Rabies Serang 7 Warga, Empat Desa Zona Merah Rabies, Vaksin Tak Kunjung Tiba, Tabanan Terancam
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM, TABANAN- Kasus gigitan anjing rabies di tahun 2022 ditemukan di empat desa.
Empat desa tersebut saat ini masuk sebagai zona merah rabies.
Data tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan kasus dari tahun 2021 lalu.
Dinas Pertanian Tabanan pun meminta seluruh masyarakat agar segera melapor jika menemukan anjing atu HPR lain yang menunjukkan ciri-ciri rabies.
Baca juga: Ubah Paradigma Buruk Tentang Ular, Widya Sarpa Snake Rescue Latih Masyarakat di Denpasar
Menurut data yang diperoleh, empat kasus gigitan yang terjadi di tahun 2022 diantarany di Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, dan terakhir kasus gigitan anjing rabies ditemukan di Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
"Tahun ini sidah ada empat desa yang ditemukan kasus rabies.
Ada peningkatan dari tahun lalu yang hanya ditemukan satu kasus saja," kata Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana saat dikonfirmasi, Senin 16 Mei 2022.
Dia melanjutkan, terbaru kasus gigitan anjing rabies menyerang sebanyak 7 warga di Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala, Deaa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
Dari kejadian tersebut, petugas telah melakukan penyisiran hingga mengeliminasi 11 anjing liar dan berhasil melakukan vaksinasi rabies darurat untuk 140 ekor anjing di sekitarnya.
"Kami juga sudah koordinasi dengan kawil setempat agar tetap mewaspadai kasus gigitan anjing lagi kedepannya.
Dan jika memang ada program vaksinasi rabies agar disosialisasikan ke masing-masing warga yang memiliki peliharaaan termasuk HPR (hewan penular rabies)," ungkapnya.
Baca juga: Pengamat: Gerilya Politik Ridwan Kamil Bakal Berat, Meski Jadi Cawapres, Kalah Sama Sandiaga Uno
Budana juga menyarankan, seluruh masyarakat yang kemungkinan menemukan HPR bergejala rabies agar segera melapor untuk dilakukan penanganan.
Sebab, saat ini HPR terutama anjing liar semakin banyak dijumpai.
Biasanya, peningkatan kasus rabies disebabkan anjing liar yang luput dari vaksinasi, lantaran keberadaannya yang sulit diketahui.