Berita Denpasar
Peternak Sapi di Denpasar Waswas PKM, Pernah Punya Pengalaman Sapi Mencret Sampai Rugi Puluhan Juta
Peternak sapi di kelompok Sedana Sari Banjar Gunung Sari, Dusun Batukandik, Padangsambian Kaja Denpasar, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peternak sapi di kelompok Sedana Sari Banjar Gunung Sari, Dusun Batukandik, Padangsambian Kaja Denpasar mengaku waswas dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Meskipun demikian peternak yakin sapinya akan tetap sehat.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Kelompok Sedana Sari, Nyoman Merta.
Di kelompok ini terdapat sebanyak 18 ekor sapi dengan anggota kelompok 22 orang.
Baca juga: DAGANG Masker Denpasar Merugi, Pasca Jokowi Umumkan Boleh Tanpa Masker!
Sementara Merta memiliki sebanyak 8 ekor sapi.
"Kami memang tetap waswas. Tapi karena tak ada sapi yang masuk ke sini dan kesehatannya kami periksa terus maka saya harap sapi ini tetap sehat," katanya saat diwawancarai Kamis 19 Mei 2022.
Sebelumnya tahun 2012 hingga 2013 lalu sempat sapinya mengalami mencret-mencret dan banyak yang mati.
Akibatnya ia rugi sampai puluhan juta.
Baca juga: PMI Kota Denpasar Siap Berbenah, Segera Punya Gedung Baru
Sementara itu, untuk antisipasi PMK, Dinas Pertanian Kota Denpasar menggelar penyemprotan desinfektan dan pengecekan sapi di Kelompok Sedana Sari ini.
Dari 18 sapi dilakukan pengecekan secara sampling sebanyak 4 ekor sapi.
Pengecekan dilakukan pada mulut dan lidah sapi.
Baca juga: Jamin Ketersediaan Pangan, Pemkot Denpasar Tanda Tangani Mou Dengan Perum Bulog Bali
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Denpasar, Made Ngurah Sugiri mengatakan sampai saat ini di Bali khususnya Denpasar belum terdiagnosis PMK.
"Dalam pencegahan kami lakukan langlah-langkah antisipasi dengan melakukan dekontaminasi berupa penyemprotan desinfektan kandang ternak dan pemeriksaan klinis," katanya.
Dari hasil pemeriksaan semua sapi di sini dinyatakan sehat.
"Kami terus lakukan pencegahan, pengawasan dan edukasi edukasi. Ini dalam rangka memaksimalkan pencegahan PMK," katanya. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar