Berita Klungkung
Temukan Tujuh Gigitan Positif, Tim Langsung Vaksinasi Emergensy di Klungkung
Kasus gigitan anjing rabies kembali menjadi ancaman di Bali. Khususnya di Kabupaten Klungkung, selama tahun 2022 sudah terjadi 7 kasus gigitan anjin
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM, SEMARAPURA-Kasus gigitan anjing rabies kembali menjadi ancaman di Bali.
Khususnya di Kabupaten Klungkung, selama tahun 2022 sudah terjadi 7 kasus gigitan anjing positif rabies.
Kepala Bidang Keswan (Kesehatan Hewan) Dinas Pertanian Klungkung, Anak Agung Arnawa menjelaskan, gigitan anjing positif rabies juga masih terjadi di Klungkung.
Kejadian gigitan anjing rabies ini terjadi di tiga kecamatan di Klungkung, yakni Dawan, Klungkung, dan Banjarangkan.
" Sampai bulan Mei ini, sudah ada 7 kasus gigitan anjing positif rabies di Klungkung," ujar Anak Agung Raka Arnawa, Kamis (19/5).
Baca juga: Sampai Mei, 7 Kasus Gigitan Anjing Positif Rabies di Klungkung
Terakhir kasus gigitan rabies terjadi di Desa Nyalian pada bulan April lalu.
Seekor anjing saat itu gigit 7 orang warga, dan setelah sampel otak anjing itu diperiksa ternyata positif rabies.
Lalu pada awal Mei lalu, di Desa Pikat Kecamatan Dawan, seekor anjing positif rabies juga mengigit seorang warga.
" Setelah menemukan kasus positif rabies itu, kami langsung lakukan vaksinasi emergency kepada anjing di desa tersebut.
Serta kami lakukan eliminasi secara terbatas terhadap anjing-anjing liar di desa tersebut," jelas AA Arnawa.
Sementara di Kecamatan Nusa Penida, sejak tahun 2017 tidak ditemukan kasus gigitan anjing positif rabies.
Mengingingat secara geografis, kepulauan Nusa Penida terpisah dengan Bali daratan yang membuatnya cukup aman dari lalu lintas penularan rabies.
Baca juga: KOMENTAR KETUM PSSI Setelah Indonesia Kalah dari Thailand, IWAN BULE: Sengit Sekali Hari ini
" Sehingga sebaiknya saat ini warga tidak membawa anjing dari Bali daratan ke Nusa Penida.
Sehingga penularan rabies bisa diantisipasi di Nusa Penida," jelasnya.