FAKTA- Fakta Pengasuh Ponpes Cabuli 3 Santriwati, Imingi-imingi Berkah dengan Pijatan lalu Digarap

Warga sampai marah lalu menggeruduk dan melempari rumah pengasuh pondok pesantren itu dengan batu.

Editor: Bambang Wiyono
surya/tony hermawan/istimewa
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan di depan rumah pengasuh ponpes di Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang yang dipenuhi massa. 

Berita ini langsung menyebar kepada warga.

Warga yang geram, langsung menggeruduk ponpes. Mereka ada yang melempari rumah FN dengan batu. Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah. 

Banyaknya jumlah massa yang datang, membuat seluruh penghuni ponpes ketakutan.

Tapi juga gara-gara ini, dua orang santriwati lain berani ikut buka suara. Mereka mengaku juga pernah menjadi korban pelecehan FN.

2. Tersangka ditangkap

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan mengatakan, saat ini tersangka sudah ditangkap.

Tersangka saat ini diperiksa secara intensif oleh tim unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

"Tersangka langsung kami amankan Kamis malam (19/5). Untuk mengungkap kebenarannya, yang bersangkutan sekarang sedang diperiksa," kata AKBP Dewa Putu.

Rencananya penyidik juga akan melakukan pemeriksaan para saksi, termasuk korban.

Bahkan secepatnya polisi akan melakukan gelar perkara. 

"Yang pasti kami akan mlakukan penyidikan lebih lanjut. Saya minta masyarakat sekarang tenang, karena kasus ini sudah ditangani polisi," pungkasnya.

3. Keluarga tersangka diamankan

Kabar FN, pengasuh pondok pesantren (ponpes) yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual 3 santriwati, membuat suasana Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, mencekam.

Pantauan di lokasi, untuk menghindari amuk massa susulan, polisi mengungsikan istri dan anak keluarga tersangka.

Mereka diungsikan di rumah sanak saudaranya di Kota Jember.

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved