Berita Bali

KORUPSI LPD! Ini Pendapat Bendesa Kesiman Denpasar Jero Wisna

Maraknya korupsi Lembaga Perkreditan Rakyat (LPD), belakangan ini di Bali. Membuat banyak orang heran dan kecewa, salah satunya Bendesa Adat Kesiman

ist
Bendesa Kesiman Jro Wisna 

Tetapi juga telah menjaga, memelihara, dan memastikan tradisi yang terbungkus rapi dalam sistem religi yang kuat.

Terus terwarisi dari generasi ke generasi.

Hingga bisa hidup dan selanjutnya, kita nikmati sebagai sebuah keistimewaan di Pulau Dewata hingga saat ini.

Lalu bagaimana dengan LPD?

Baca juga: KORUPSI! LPD Desa Adat Kota Tabanan Hingga Rp 7,3 Miliar Dipakai Foya-foya

LPD dalam pemahaman sebagai Lembaga Perkreditan Desa.

Merupakan salah satu tiang penyangga utama.

Dalam melestarikan tradisi, budaya berbalut sistem religi yang turun temurun dilakoni dan diwariskan di desa adat.

LPD telah membiayai pelaksanaan Panca Yadnya di desa adat di Bali.

Banten upakara Manusa Yadnya
Banten upakara Manusa Yadnya (Tribun Bali/AA Seri Kusniarti)

Sesuatu yang akan sangat berat, jika dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

Berbagai pelaksanaan upacara /piodalan yang agung, berbagai prosesi yadnya yang dikagumi.

Upacara ngaben yang demikian istimewa, hingga berbagai festival budaya yang telah menarik wisatawan untuk hadir.

Rata-rata bisa berjalan dengan campur tangan LPD di dalamnya.

Entah secara langsung, maupun melalui dana pembangunan atau dana sosial yang pengelolaannya diserahkan kepada desa adat.

Berapa nilai pembiayaan, berbagai upacara yadnya yang dilakukan oleh LPD?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved