Parjuma Modom, Kisah Perjuangan Hidup Orang Simalungun

Di balik kehidupan normal tersebut ternyata ada kehidupan yang tidak normal atau tidak wajar di komunitas huta tersebut yaitu Marjuma Modom.

Editor: Kander Turnip
Istimewa
Riasman Damanik, ST 

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang atau sebuah keluarga marjuma modom, antara lain:

1. Dia pendatang baru dari daerah lain dan tidak ada hubungan keluarga dengan penduduk di huta tersebut dan ladangnya biasanya berupa pemberian orang lain.

2. Seseorang atau keluarga yang dikucilkan dengan berbagai alasan, misalnya karena penyakit, melanggar norma adat atau menjalani hukuman.

3. Keluarga yang baru menikah dan tidak mampu membuat jabu (rumah) di huta.

4. Keluarga yang memiliki lahan dan sedang panen pertanian yang banyak (melimpah). Sehingga perlu dijaga dari ancaman hewan liar dan pencuri.

5. Orang yang bekerja hingga larut malam oleh karena perlu waktu lebih banyak, misalnya pargula (pembuat gula aren) karena api harus menyala 24 jam, pekebun tembakau (gulung tambakau malam-malam setelah dijemur siang hari), dan lain-lain.

Parjuma modom secara negatif pada umumnya juga jarang ikut kegiatan huta, bahkan cenderung terkucilkan dalam kehidupan sehari-hari. Juga mereka bisa dianggap sebagai kaum pinggiran (marjinal).

Namun secara positifnya parjuma modom merupakan pekerja keras di ladang untuk memberikan hasil panen yang banyak.

Biasanya dalam kondisi ini, mereka memiliki lahan pertanian yang luas dan panennya melimpah.

Kemudian ada semangat yang menggebu ingin segera membuat rumah (jabu) di huta, bahkan bisa lebih besar dari rumah yang sudah ada.

Setelah berkembangnya aksesibilitas ke lokasi huta serta masuknya pendidikan dan penginjilan ke tanah Simalungun, hidup marjuma modom ini semakin hilang.

Kalaupun masih ada satu dua, biasanya dilakukan karena terpaksa.

Hilangnya budaya marjuma modom ini sejalan dengan kondisi yang disebutkan di atas, yakni sudah ada gereja, sekolah, pusat kesehatan dan pajak (pasar) yang lebih modern.

Pada era sekarang parjuma modom dimaknai sebagai suatu bentuk tanggungjawab oleh karena pekerjaan yang jauh dari tempat tinggal.

Parjuma modom modern sudah bisa naik kereta api, mobil dan pesawat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved