Berita Bali
Warung D'Abian Kelan Sediakan Kuliner Tradisional Khas Bali dengan Konsep 'Abian'
Perkembangan dunia usaha disituasi pandemi ini seolah tidak ada matinya, khususnya usaha yang bergerak pada sektor kuliner
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Yaitu memberikan kesan banyak pepohonan rindang, rumputnya yang tertata dengan rapi, suasana yang sejuk, dan bersih.
Yang tidak kalah menarik adalah bangunan tempat makan yang disediakan berupa rompok-rompok beratap ilalang nuansa Bali tempo dulu.
Baca juga: Coffee Shop Bernuansa Milenial, Paperhills Kintamani Spot Ngopi Terbaik, View Gunung dan Danau Batur
Hal itu membuat pengunjung merasakan suasana klasik khas pedesaan di tengah perkotaan.
Jam operasional warung D'Abian buka pada pukul 10.00 Wita dan tutup pada pukul 17.30 Wita.
Menurut pemilik Warung D'Abian, I Made Adi Wibawa, usahanya itu sudah berdiri cukup lama, yakni sekitar 7 tahun silam tepatnya tahun 2015.
Ia menceritakan bahwa awal dari usahanya itu didirikan atas niatan sekedar iseng, untuk mengisi waktu luang sang istri yang saat itu tidak punya kesibukan.
Karena ia sekeluarga memiliki hobi makan rujak dan tipat cantok, maka dibuatlah usaha tersebut.
"Di awal memang kurang mendapat respon dari para penggemar kuliner. Tapi karena ini dijalankan atas hobi dan senang, jadi mengalir saja. Lama-lama respon semakin banyak, mulai banyak pembeli yang datang dan bisa dibilang ada yang seperti menjadi member. Sebab dia tidak pernah absen datang," ungkap pria asli Desa Kelan ini.(*).

Kumpulan Artikel Bali