Berita Denpasar

Bantara Ayung, Tempat Wisata Baru di Denpasar, Ada Tanaman Langka hingga Goa Zaman Perjuangan

Ada objek wisata baru di Kota Denpasar yang bernama Tukad Bantara Ayung. Objek wisata ini diresmikan pada Minggu, 22 Mei 2022

Tribun Bali/Putu Supartika
Peresmian Tukad Bantara Ayung yang berada di Desa Kesiman Petilan Denpasar, Bali, Minggu 22 Mei 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ada objek wisata baru di Kota Denpasar yang bernama Tukad Bantara Ayung.

Objek wisata ini diresmikan pada Minggu, 22 Mei 2022 oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara.

Lokasinya yakni di kawasan Jalan Sulatri, Desa Kesiman Petilan, Denpasar.

Di kawasan ini terdapat banyak sumber mata air atau kelebutan dengan debit air yang besar.

Baca juga: MoU Bunda PAUD Kota Denpasar dan Himpsi Bali, Bentuk Kerja Sama Terkait Pola Asuh Anak Usia Dini

Selain itu airnya kelebutan ini juga sangat jernih.

Akan tetapi ada oknum yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di kawasan tersebut.

Sehingga saat pandemi Covid-19, melalui Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) kawasan ini pun ditata.

Ketua LPM Desa Kesiman Petilan, I Gede Yogi Pramana mengatakan penataan ini dilaksanakan mulai tahun 2020 lalu.

Baca juga: Update Kasus Akses Pura di Denpasar Ditutup Bangunan, Dua Pihak Sudah Mediasi di PHDI Bali 

Tahap awal dilakukan dengan melakukan pembersihan di sungai aliran Tukad Ayung ini.

“Setelah bantaran sungai kami bersihkan, kami buat jalur tracking. Jalur ini juga sebagai batas antara bantaran sungai dengan tanah masyarakat,” kata Yogi.

Selain itu, lobong atau jalur air yang awalnya rusak juga diperbaiki dan ditata dengan program senderan desa.

Ke depannya kawasan ini akan dijadikan sebagai wahana edukasi tanaman langka.

Baca juga: 4.000 Anjing Sudah Divaksin Rabies, Dinas Pertanian Antisipasi Migrasi Anjing dari Luar Denpasar

Dimana saat ini sudah ditanam berbagai jenis tanaman langka mulai dari boni, kem, kaliasem, hingga badung.

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sebuah goa yang merupakan peninggalan zaman perjuangan kemerdekaan.

“Goa ini kami temukan secara tidak sengaja saat melakukan penataan. Dinama saat mengikis tanah tiba-tiba muncul goa. Menurut tetua kami di sini dulu ada banyak goa di sini,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved