Berita Denpasar
Utusan 21 Kabupaten Kota Ikuti Pelatihan Nasional Adaptasi Perubahan Iklim di Denpasar
Pelatihan Nasional Adaptasi Perubahan Iklim digelar secara daring dan luring oleh Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) di Hote
Penulis: Putu Supartika | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pelatihan Nasional Adaptasi Perubahan Iklim digelar secara daring dan luring oleh Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) di Hotel Aston Denpasar, pada Selasa 24 Mei 2022.
Hadir dalam kesempatan tersebut Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, Henrietta Faergemann, Sekjen UCLG ASPAC, Bernadia Tjandradewi, Dirjen pengendalian Perubahan Iklim KLHK RI, Laksmi Devanthi, Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa dan undangan lainnya.
Baca juga: Emas 40 Gram dan Uang Jutaan Rupiah Ni Wayan N Lenyap Digondol Maling, Polisi Ungkap Kronologi
Dalam sambutanya mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sekda Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan kegiatan ini sangatlah penting sebagai langkah nyata dalam menciptakan solusi isu global perubahan iklim.
Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan pelatihan ini diharapkan dapat menyusun rencana aksi iklim.
Hal ini meliputi inventarisasi CO2, tujuan dan target pengurangan, serta analisis proyeksi resiko.
"Selain menjadi wahana belajar, momentum ini juga baik untuk Kota Denpasar memperkenalkan aksi nyata serta upaya dan inovasi dalam mendukung penanganan perubahan iklim," katanya.
Alit Wiradana menambahkan, pengendalian perubahan iklim secara berkelanjutan dapat mendukung pembangunan sebuah kota yang rendah karbon.
Dimana, hal tersebut telah dilaksanakan Pemkot Denpasar dengan menata beberapa lokasi.
Baca juga: Wanita 70 Tahun Dengar Suara Aneh di Atap Rumah, Ini yang Terjadi, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta
Seperti halnya lokasi Field Visit yang menjadi tujuan lapangan dari pelaksanaan pelatihan ini.
"Field Visit yang akan kita kunjungi yakni Tukad Rarangan, Tukad Bindu, Subak Teba Majelangu, dan Taman Kumbasari merupakan beberapa lokasi aksi dalam mendukung pengendalian perubahan iklim secara berkelanjutan di Kota Denpasar," katanya.
"Selain itu, dari kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung peningkatan pengembangan aksi iklim sehingga dapat lebih maju dan berkembang untuk tujuan ekologi, ekonomi, edukasi sosial budaya masyarakat," imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC/Sekretariat GCom-SEA, Bernadia Tjandradewi mengatakan, GCoM Asia Project bertujuan memberikan bantuan teknis penyusunan Climate Action Plan (CAP) atau Rencana Aksi Iklim (RAI) di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
CAP setidaknya dapat mencakup inventarisasi emisi CO2, tujuan atau target pengurangan, dan analisis proyeksi risiko dan dampak perubahan iklim.
Dikatakanya, Pelatihan Nasional GCom tentang Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia ini diikuti oleh 21 peserta dari berbagai kabupaten/kota.
