Info Kesehatan
Fakta-fakta Penyakit Cacar Monyet, Ditemukan Pertama Kali pada Manusia Tahun 1970 di Kongo
Cacar monyet manusia pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Kasus pertama tersebut ditemukan pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.
Sejak itu, sebagian besar kasus telah dilaporkan dari pedesaan hingga daerah hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya di Republik Demokratik Kongo.
Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet terhadap manusia telah dilaporkan di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone dan Sudan Selatan.
Kemudian, pada tahun 2017, Nigeria telah mengalami wabah besar, dengan lebih dari 500 kasus cacar monyet yang dicurigai dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dan rasio kematian kasus sekitar 3 persen.
Penularan cacar monyet dari hewan ke manusia
Penularan cacar monyet dari hewan ke manusia (zoonotik) dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, fan lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Di Afrika, bukti infeksi virus cacar monyet telah ditemukan di banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet, dan lain-lain.
Baca juga: Waspada! Kemenkes Duga Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Udara
Reservoir alami cacar monyet pun belum diidentifikasi, meskipun hewan pengerat adalah yang paling mungkin.
Makan daging yang tidak dimasak dengan sempurna dan produk hewani lainnya dari hewan yang terinfeksi mungkin juga termasuk faktor risiko.
Orang yang tinggal di atau dekat kawasan hutan mungkin memiliki paparan tidak langsung terhadap hewan yang terinfeksi.
Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia
Sementara itu, penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi.
Penularan melalui partikel pernapasan biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Penularan cacar monyet juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (yang dapat menyebabkan cacar monyet bawaan) atau selama kontak dekat saat dan setelah kelahiran.
Sementara kontak fisik yang dekat merupakan faktor risiko untuk penularan, tidak jelas saat ini apakah cacar monyet dapat ditularkan secara khusus melalui jalur transmisi seksual.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami risiko ini.
(*)
Sumber Kompas