Info Kesehatan
Apa yang Terjadi Saat Tubuh Tenggelam? Simak Penjelasannya Berikut
Tenggelam biasanya terjadi sangat cepat, tapi terdiri dari beberapa tahap. Setiap tahap tenggelam berlangsung selama 10 hingga 12 menit.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Apa yang Terjadi Saat Tubuh Tenggelam? Simak Penjelasannya Berikut
Tenggelam adalah kondisi saat seseorang tak lagi mampu menjaga posisi hidung dan mulutnya berada di atas permukaan air.
Sehingga harus menahan napas dalam jangka waktu tertentu di dalam air.
Ketika tenggelam, saluran pernapasan akan kemasukan air dan menyebabkan persediaan oksigen di dalam tubuh terhenti.
Dilansir dari Aquatics International, tenggelam bisa dibedakan menjadi dua, tenggelam kering (dry drowning) atau tenggelam basah (wet drowning).
Tenggelam kering terjadi saat air bersentuhan dengan kerongkongan, membuat saluran pernapasan menyempit. Akibatnya, oksigen pun tidak bisa masuk ke paru-paru.
Sedangkan tenggelam basah, merupakan kondisi saat air dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru.
Saat tenggelam, seseorang tidak bisa berteriak untuk mencari pertolongan. Ini disebabkan oleh adanya air yang masuk ke saluran pernapasan.
Orang yang tenggelam hanya bisa melakukan gerakan sederhana, seperti berusaha meraih sesuatu yang dilakukan berulang-ulang.
Tenggelam biasanya terjadi sangat cepat, tapi terdiri dari beberapa tahap. Setiap tahap tenggelam berlangsung selama 10 hingga 12 menit.
Melansir Healthline, berikut adalah tahap yang dirasakan dan dialami tubuh saat seseorang tenggelam.
1. Selama beberapa detik pertama setelah air terhirup, seseorang yang tenggelam berada dalam fase “fight or flight” dan berjuang untuk bernapas.
2. Ketika saluran udara mulai menutup untuk mencegah lebih banyak air yang masuk ke paru-paru, seseorang yang tenggelam tanpa sadar menahan napas.
Kondisi ini bisa berlangsung hingga 2 menit, sampai benar-benar kehilangan kesadaran.
3. Orang yang tenggelam tidak sadarkan diri, pernpasan berhenti, dan jantung melambat. Pada fase ini, kesadaran masih bisa dikembalikan melalui resusitasi.
4. Pada tahap keempat, tubuh memasuki keadaan kejang hipoksia. Tanpa oksigen, tubuh menjadi membiru dan mungkin tersentak tak menentu.
5. Jika sudah sampai pada tahap ini, otak, jantung, dan paru-paru sudah berada di fase yang kritis. Tahap akhir tenggelam ini disebut hipoksia serebal.
Seseorang yang tenggelam dan masih bisa diselamatkan, biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti sedang cemas dan linglung.
Selain itu terkadang juga mengalami batuk-batuk, sesak napas, muntah, nyeri di area dada, dan kulit yang dingin.
Apabila melihat ada orang yang tenggelam, usahakan bantu korban untuk keluar dari air atau segera menghubungi pihak berwenang. Jika korban sadar, berikan benda yang bisa untuk membantunya keluar dari air.
Setelah berada di darata, periksa kondisi korban tenggelam dengan mendekatkan telinga ke hidung dan mulut.
Periksa juga denyut nadi di leher selama 10 detik. Apabila tidak terasa, segera lakukan teknik resuistasi jantung (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).
(*)
Sumber GRID