Diklaim Hasilkan 200 Kilogram Garam Setiap 12 Hari, Metode Tunnel Dicoba di Kusamba Klungkung

TRIBUN BALI.COM, SEMARAPURA-Teriknya panas matahari, tidak menyurutkan semangat beberapa warga untuk intalasi tunnel garam di pesisir Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Rabu (1/6).

Bagi para petani garam di pesisir Karangdadi, pembuatan garam dengan metode tunnel ini merupakan hal yang baru.

Apalagi diklaim metode ini mampu menghasilkan garam mencapai 200 kilogram dalam sekali panen.

Baca juga: Masalah Lingkungan Semakin Mengkhawatirkan, ISERS Selenggarakan Asia for Earth 2022

Desa Kusamba menjadi pilot project dibangunnya tunnel garam, oleh Direktorat Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial Kementerian Sosial.

Selain tetap membuat garam secara tradisional, kedepan para petani garam di pesisir Karangdadi mencoba memproduksi garam dengan metode tunnel.

Tunnel merupakan salah satu metode produksi garam menggunakan teknologi rumah kaca berbentuk trowongan untuk proses kristalisasi.

Metode ini sangat cocok dilakukan di semua musim, termasuk di musim hujan yang dapat meningkatkan produksi. 

Perbekel Desa Kusamba Nengah Semadi Adnyana menjelaskan, awalnya ia mengajukan usulan sarana prasarana penunjang untuk petani garam di pesisir Karangdadi ke Kementerian Sosial.

Mengingat selama ini Garam Kusamba dikenal berkualitas sangat baik. 

Baca juga: KASUS LPD Bakas Masuk Penyidikan, Kejari Klungkung Fokus Kumpulkan Keterangan

" Lalu turun tim dari Kemensos ke Desa Kusamba, dan ditawari untuk uji coba metode tunnel untuk tingkatkan produksi garam," ujar Nengah Semadi Adnyana, saat ditemui di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Rabu (1/6).

Dari sosialisasi ke petani garam, diklaim dengan metode tunnel ini warga mampu memproduksi 200 kilogram dalam sekali panen (12 hari).

Jika secara tradisional, perhari warga mampu membuat 3 sampai maksimal 10 kilogram garam per hari tergantung kondisi cuaca.