Berita Bali

GALUNGAN 2022, Harga Babi Dari Peternak Rp 40 Ribu di Pedagang Jadi Rp 95 Ribu!

Jelang hari raya Galungan, harga daging babi naik dibanding pekan sebelumnya. Rata-rata harga babi di Jembrana, sekitar Rp 85 ribu hingga 95 ribu per

Istimewa
Ilustrasi babi 

 

TRIBUN-BALI.COM - Jelang hari raya Galungan, harga daging babi naik dibanding pekan sebelumnya.

Rata-rata harga babi di Jembrana, sekitar Rp 85 ribu hingga 95 ribu per kilogram.

Dibandingkan dengan harga jual peternak pun, keuntungan yang didapat oleh pedagang cukup signifikan.

Yakni hingga dua kali lipat.

Baca juga: HARGA Babi Hidup di Bangli Murah, Peternak Kebingungan!

Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6)
Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6) (mer)

Hal itu diketahui, karena harga jual dari peternak babi, sekitar Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.


Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata, mengatakan, jelang hari raya Galungan memang babi menjadi prioritas ternak utama.

Untuk pemantauan pihaknya di pasaran.

Hasil pemantauannya, harga daging babi rata-rata sekitar Rp 85.000 hingga Rp 95.000 per Kg.

Baca juga: HARGA Babi Hidup di Bangli Murah, Peternak Kebingungan!

Dan untuk stok di setiap pasar-pasar Jembrana, ada sekitar 60 Kg hingga 120 Kg.


“Sedangkan stok babi siap dipotong, menjadi kewenangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Saat ini memang naik, dibanding pekan lalu yang hanya Rp 80 ribu per kilogram,” ucapnya, Rabu 1 Juni 2022.

Peternak Babi Jembrana, Gamaliel Sonda, mengatakan pengiriman babi ke luar Bali kini sudah cukup lancar.

Biasanya, kata Gamaliel, dirinya bisa mengirim 40 ekor babi per pekan.

Dan itu dikirim ke Jakarta.

Ilustrasi babi
Ilustrasi babi (Istimewa)

Sedangkan untuk kiriman lokal sekitar 40 ekor juga sama.

Harganya sekitar Rp 37.500 hingga Rp 42.500 per Kg.

Sedangkan kapasitas ternak miliknya ada sekitar 1.500 ekor.

“Untuk lokal atau keluar sekitar Rp 37.500 hingga Rp 42.500 saat ini,” ungkapnya.

Di Kota Denpasar, hasil pemantauan di Pasar Sari Winangun, Selasa (31/5), harga daging babi berkisar Rp 82.500 hingga Rp 85.000 per Kg.

Baca juga: HARGA Daging Babi Capai Rp 85 Ribu Perkilo di Badung Jelang Galungan

Diperkirakan, harga ini akan meningkat sehari menjelang penampahan Galungan.

Tak hanya daging babi, kestabilan harga juga masih berlaku di daging ayam yakni Rp 35.000 hingga Rp 37.000 per Kg.


Saat dikonfirmasi Tribun Bali, Disperindag Kota Denpasar, yang diwakilkan  Eka mengatakan, saat ini harga daging babi dan ayam masih stabil.

Namun, tak menutup kemungkinan bahwa H-1 jelang penampahan, harga daging babi maupun ayam dan daging lainnya akan naik.

Hari Penampahan Galungan tinggal sepekan lagi. Saat ini, harga daging babi pun masih stabil di angka Rp 85 ribu per kilogram.
Hari Penampahan Galungan tinggal sepekan lagi. Saat ini, harga daging babi pun masih stabil di angka Rp 85 ribu per kilogram. (TRIBUN BALI/ I Wayan Eri Gunarta (Badrun))


Begitupun dengan data yang telah dihimpun oleh Disperindag Kota Denpasar.

Di beberapa pasar yakni di Pasar Pula Kerti, Pasar Kreneng, Pasar Badung, dan Pasar Gunung Agung, harga daging babi naik, namun belum signifikan.


Harga daging babi masih sekitar Rp 80.000 hingga Rp 85.000.

Harga tersebut masih kategori rata-rata daging babi yang sebelumnya dipatok Rp 82.500.


Di Kabupaten Badung, jelang hari raya Galungan beberapa harga kebutuhan pokok meningkat.

Baca juga: HARGA Babi Hidup di Bangli Murah, Peternak Kebingungan!

Hal itu karena banyaknya permintaan saat hari raya.

Khususnya daging babi yang banyak diminati, saat hari raya.

Harganya dipandang masih relatif stabil.

Harga daging babi mencapai Rp 85.000 per Kg.

Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6)
Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6) (mer)


Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) dan Perdagangan, Made Widiana, didampingi Kabid Perdagangan, I Ketut Gede Suwedharma, mengatakan dari hasil pendataan ke sejumlah pasar di Badung.

Harga daging babi masih relatif stabil.

Kendati demikian, saat ini masih sangat tinggi jika dibandingkan sebelum adanya virus African Swine Fever (ASF).

Yang membunuh ribuan babi di Gumi Keris.

“Dulu jika hari raya harga daging babi mencapai Rp 60-70 ribu per Kg.

Namun kini di angka Rp 85.000 per Kg,” katanya.

Baca juga: HARGA Daging Babi Capai Rp 85 Ribu Perkilo di Badung Jelang Galungan


Pihaknya mengatakan, jika dibandingkan dengan hari raya Galungan sebelumnya.

Dengan populasi babi sedikit, harga daging babi mencapai Rp 100 ribu per Kg.

Diakui dari hasil pemantauan seperti di pasar Kuta II, harga daging babi di angka Rp 80.000 per Kg.

Sedangkan di Pasar Mengwi Rp 90.000, Pasar Blahkiuh Rp 80.000, Pasar Jimbaran Rp 85.000, Pasar Dalung Rp 85.000 dan pasar Petang Rp 80.000 per Kg.


“Kalu dibilang stabil dengan situasi seperti ini, bisa dibilang stabil.

Namun kami sangat berharap agar saat dekat hari raya, harga tidak mengalami peningkatan lagi.

Apalagi banyak masyarakat yang melaksanakan tradisi mepatung,” bebernya.

Ketut Mertayasa alias Pak Makong saat membuat olahan urutan atau sosis babi asap di kediamannya. 
Ketut Mertayasa alias Pak Makong saat membuat olahan urutan atau sosis babi asap di kediamannya.  (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)


Disinggung mengenai kebutuhan pokok, yang lainnya pihaknya mengaku juga masih stabil.

Hanya saja dari hasil pendataan cabai rawit seakan merangkak naik.

“Dari hasil pendataan kami di sejumlah pasar, beberapa komoditas memang mengalami peningkatan harga seperti cabai rawit dan cabai besar,” katanya.


Pihaknya mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan harga cabai besar dari sebelumnya Rp 50 ribu /Kg kini meningkat menjadi Rp 55 ribu /Kg.

Selain itu untuk cabai merah dari Rp 55 ribu /Kg kini meningkat menjadi Rp 58 ribu /Kg untuk di Pasar Kuta II.

Namun untuk di Pasar Mengwi, harga cabai besar dan cabai merah tembus di angka Rp 60 ribu/ Kg.

Baca juga: Stok Menipis Jelang Galungan, Harga Bahan Pokok Mulai Melambung, Cabai Rawit Capai Rp50 Ribu Per-Kg

Ilustrasi Cabai
Ilustrasi Cabai (Tribun Bali/ Net)


“Jadi ini perbandingan kami dari harga kemarin.

Kami prediksi lonjakan harga tinggi mendekati Galungan, namun setelah hari raya, kembali normal.

Lonjakan masih wajar, yang meningkat kan kebutuhan saat hari raya,” sambungnya.


Harga daging babi di Tabanan saat ini sekitar Rp 40-45 ribu per Kg untuk babi hidup.

Sedangkan babi yang sudah di pasaran mencapai Rp 90-95 ribu per Kg.


Di Bangli, harga babi hidup di kalangan peternak justru cenderung murah.

Terkini, diketahui babi hidup harganya di bawah Rp 40.000 per Kg.

Kondisi tersebut tak dipungkiri membuat peternak galau.

Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6)
Parsa saat memberi pakan babi di kandang miliknya. Rabu (1/6) (mer)

Salah satunya Putu Parsa. Peternak babi asal Banjar Panarukan, Desa Peninjoan, Tembuku itu, mengatakan harga babi hidup untuk lokal Bali saat ini hanya Rp 37.000 hingga Rp 39.000 per Kg.

"Rp 37 ribu untuk yang biasa.

Sedangkan Rp 39 ribu untuk babi super," ucap dia.


Harga jual tersebut diakui sangat murah.

Sebab harga pakan saat ini terus meningkat.

Parsa menyebut, untuk pakan dirinya menggunakan bahan jadi.

"Biaya pakan satu ekor bisa mencapai Rp 2,3 juta hingga Rp 2,5 juta.

Itu biaya pakan sekitar empat setengah bulan.

Terhitung sejak usia dua bulan hingga siap dipanen," ujarnya.

 

Ilustrasi babi
Ilustrasi babi (Istimewa)


Menurut Parsa, anjloknya harga babi akibat virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Misalnya dalam pengiriman ke Jawa, dari sebelumnya Rp 45.000, kini hanya dihargai Rp 41.000 hingga Rp 43.000 per Kg.

Sedangkan di lokalan, kebanyakan peternak kecil memilih segera menjual babinya karena tidak sanggup memberi pakan. Selain juga sebagai antisipasi ancaman penyakit.


"Walaupun di Bali, khususnya Bangli memang belum ada laporan PMK, tapi tidak menutup kemungkinan babi terserang penyakit lain.

Misalnya hog colera.

Oleh sebab itu para peternak kecil memilih segera menjual babi saat sudah siap dipanen.

Karena babi hidup berkoloni, apabila satu saja kena penyakit, yang lainnya juga bisa tertular dan menyebabkan kematian masal. Tentunya akan menyebabkan kerugian semakin besar," jelasnya.


Oleh sebab itu, pihaknya berharap harga babi bisa segera normal, yakni Rp 45.000 per Kg sesuai kesepakatan dengan Gupbi Bali. (ang/avc/gus/mpa/mer)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved