advetorial

KABUPATEN Layak Anak Bukan Sekadar Status, Ini Komitmen Bupati Suwirta

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, berkomitmen untuk terus menjadikan Klungkung sebagai 'Kabupaten Layak Anak'.

ist
Klungkung jadi kabupaten layak anak. 

Ruang bermain anak di publik umum, juga distandarisasi agar memiliki ruang bermain ramah anak.  

Antusias anak-anak belajar membuat kertas daur ulang di Yayasan IDEP
Antusias anak-anak belajar membuat kertas daur ulang di Yayasan IDEP (Tribun Bali/ I Putu Darmendra)


“Terkait kesehatan dasar, seluruh pelayanan kesehatan untuk anak di Klungkung sudah dilayani BPJS.

Termasuk persalinan, pencegahan stunting, dan penyakit lainnya, yang terus dilaksanakan secara continue.

Serta mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan di Klungkung, menjadi faskes ramah anak,” terang Bupati Suwirta. 

Baca juga: Fasilitasi Pegawai yang Punya Balita, Pemkab Gianyar Siapkan Tempat Penitipan Anak


Mengenai program untuk pemenuhan hak anak klaster 3, tentang Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan.

Bagaimana pemkab Klungkung menggencarkan kawasan tanpa rokok.

Termasuk pelarangan iklan rokok, agar anak-anak remaja tidak memiliki akses untuk terhasut menjadi perokok pemula.

Dan mengajak remaja ikut aktif memerangi rokok melalui Gebrak (Gerakan Remaja Anti Rokok).

Penjelasan Mengenai Hukum Merokok Saat Puasa Ramadan 2022
Penjelasan Mengenai Hukum Merokok Saat Puasa Ramadan 2022 (Pexels.com fotografer Geri Pix)


Pemenuhan klaster 4 tentang pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya.

Pemkab Klungkung memiliki program satu desa satu TK negeri, sekolah wajib ramah anak, dan angkutan siswa gratis.


“Pendidikan di Klungkung saya berani mengatakan satu-satunya yang mempunyai inovasi 1 desa 1 TK negeri.

Target kami 2023 semua desa sudah memiliki TK, program ini berpengaruh sekali terhadap angka partisipasi anak-anak untuk ikut TK PAUD dari angka 61 persen, sekarang meningkat menjadi 83 persen,”ungkap Suwirta.


Pemkab Klungkung dalam pemenuhan klaster 5 mengenai perlindungan khusus, memiliki program kader hukum yang menyasar anak sekolah.

Menyelenggarakan sosialisasi mengenai bahaya narkoba, pornografi, kekerasan anak, dan mencegah eksploitasi ekonomi anak.

Salah satunya dengan memastikan, tidak ada anak yang dipaksa mengemis dan berjualan di lampu lalu lintas. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved