Berita Badung

Penemuan Mayat Paruh Baya di Tebing Pecatu, Ini Kronologinya 

Seorang pria paruh baya diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari tebing - tebing Jalan Pura Selonding, Pecatu, Badung, Bali pada Sa

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Marianus Seran
Istimewa
Situasi saat evakuasi jenazah oleh BASARNAS di Jalan Pura Selonding, Pecatu, Badung, Bali. Terlihat petugas menggunakan perlatan khusus saat evakuasi (Istimewa) 

 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Seorang pria paruh baya diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari tebing - tebing Jalan Pura Selonding, Pecatu, Badung, Bali pada Sabtu 4 Juni 2022.


Saat Tribun Bali melakukan pemantauan, tampak tempat kejadian perkara cenderung sepi dari keramaian. 


Hal ini dikarenakan akses menuju TKP jauh dari jalan utama.

Baca juga: Gopoh-gopoh Lari Ke Pinggir Pantai, Ternyata Sahid Bawa Barang Tak Terduga Ini


Gede Darmada, S.E., M.AP., (54) selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mengatakan bahwa korban adalah seorang laki - laki berinisial MD (48) yang merupakan masyarakat Pecatu, Badung, Bali.


Kejadian bermula saat salah seorang masyarakat melihat sebuah motor yang terparkir di dekat lokasi kejadian sejak pukul 06.00 WITA. 


“Info awal memang dicurigai ada sepeda motor dari jam 6 pagi itu. Pukul 10 itu kemudian ada salah seorang masyarakat yang melihat ada orang yang lompat dari atas tebing.

Sehingga hal itu dilaporkan kepada masyarakat sekitarnya.

Kemudian masyarakat Pecatu melalui pecalang menghubungi kami, BASARNAS. Kemudian Babinsa juga menghubungi kami untuk melakukan evakuasi,” ujar Gede Darmada


Lebih lanjut, Gede Darmada menjelaskan bahwa kondisi evakuasi cenderung sulit. Sehingga diperlukan peralatan khusus dan tenaga terlatih.


“Karena evakuasinya cukup sulit, maka diperlukan kehadiran BASARNAS.

Perlu menggunakan mountaineering, ada yang namanya pakai larkin. Peralatan pegunungan lah,” terang Gede Darmada.

Baca juga: TANGIS Ridwan Kamil Pecah Saat Berada di Pelukan Sang Ibu, Pesan Perpisahan Terakhir Untuk Eril


Evakuasi dilakukan dengan membagi menjadi 2 tim dan menggunakan sistem jetrik.


“Yang turun kemudian 2 orang, 1 orang melakukan evakuasi (naik).

Diatas juga tim lain yang membuat sistem lah, karena itu harus sistem harus di kita dengan bahasa SAR itu sistem jetrik.”


“Jetrik itu sistem penarikan yang memang bagaimana beban yang dari bawah ke atas ringan, agar bisa ditarik,” jelas Gede Darmada.


Gede Darmada menjelaskan bahwa tinggi tebing diperkirakan 100 hingga 150 meter dan memiliki kecuraman hampir 180 derajat.


Evakuasi yang dilakukan oleh BASARNAS menerjunkan 8 personel dan 2 mobil (Double Cabin dan Rescue Truck)


Lebih lanjut, Gede Darmada mengatakan selain BASARNAS, terdapat juga pihak - pihak yang turut membantu evakuasi.


Diantaranya aparat kepolisian, BPBD, dan masyarakat sekitar.


Saat ini, jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga dikarenakan adanya pertimbangan tertentu.(*) 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved