Berita Denpasar

Tanggapan Warga Terkait Penghapusan Tenaga Honorer, Dwi: Mungkin Buka Usaha Nasi Jinggo Dirumah

Kemenpan RB baru-baru ini mengeluarkan surat terkait penghapusan tenaga honorer. Keluarnya surat dari tersebut membuat beberapa tenaga honorer merasa

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
tribunstyle
Ilustrasi PNS - Wakajati Bali dan Beberapa Kejari Dimutasi, Ketut Sumedana Jabat Kapuspenkum Kejagung RI 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kemenpan RB baru-baru ini mengeluarkan surat terkait penghapusan tenaga honorer.

Keluarnya surat dari tersebut membuat beberapa tenaga honorer merasa harap-harap cemas.

Pasalnya, sebagian dari mereka masih berusia produktif.

Seperti Ni Made Dwi Antari seorang tenaga honorer yang bekerja disalah satu instansi Pemerintah Provinsi Bali.

Dwi baru berusia 24 tahun dan baru dua tahun bekerja sebagai tenaga honorer di Pemerintah Provinsi Bali.

Ia pun turut memberikan tanggapannya.

"Tanggapan mengenai tidak adanya honorer lagi tahun depan bagi saya, itu akan berdampak pada sistem kerja setiap instansi karena seperti yang kita tahu sebagian besar di setiap instansi memiliki tenaga honerer yang lebih banyak dari pada tenang PNS," jelasnya pada, Sabtu 4 Juni 2022.

Baca juga: ZODIAK Pisces 6 Juni 2022, Potensi Dapat Apresiasi Atasan Nih!

Baca juga: Pemain Anyar Bali United Turun di Laga Lawan PSS Sleman, Teco Sebut Pemainnya Sudah Kerja Keras

Lebih lanjutnya ia mengatakan, di samping itu tenaga honorer lebih banyak yang berusia produktif. Jadi, menurutnya jika di berhentikan seketika akan berdampak juga adanya pengangguran lebih banyak.

"Jika putusan ini sudah pasti bahwa honorer akan diberhentikan, saya selaku tenaga honor akan apply pekerjaan dari sekarang untuk mencari lapangan pekerjaan baru. Mungkin pesan saya jika memang bener info ini, pemerintah bisa memberitahu sebelum masa kontrak tenaga honor habis," tambahnya.

Sama dengan Dwi, Arya yang juga bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi Pemerintah Provinsi Bali berharap semoga isu pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K itu benar agar ia tetap dapat bekerja.

"Semoga saja benar ada pengangkatan, karena kalau semua diputus kerja tentu angka pengangguran akan bertambah," kata, Arya.

Ia pun mengakui sampai saat ini belum memiliki bayangan akan bekerja dimana jika penghapusan tenaga honorer mulai diberlakukan. Namun hingga saat ini juga instansi tempatnya bekerja belum memberikan informasi terkait hal tersebut.

"Belum kebayang ya kerja dimana, ya mungkin membuka usaha nasi jinggo di rumah atau menjual sembako karena kan sekarang susah mencari pekerjaan," tutupnya. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved