Berita Karangasem

Ratusan Warga Karangasem Diserang Penyakit Misterius

Ratusan warga di Karangasem tiba - tiba mengalami demam, dan lumpuh sementara lantaran tulang persendiannya lemas.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
Saiful Rahim
Ratusan warga di Karangasem tiba - tiba mengalami demam, dan lumpuh sementara lantaran tulang persendiannya lemas. Warga yang kena tersebar dibeberapa daerah. Satu diantaranya waarga Ujung Pesisi, Tumbu dan Lingkungan Bangras. 

"Kalau lagi duduk, terua mau bangun tak bisa. Mau ke kamar mandi saja saampai merangkak. Di Lingkungan Bangras banyak yang terkena wabah ini. Tua, muda bahkan anak - anak juga,"ungkap Ahmad Bersih.

Kepala Wilayah Ujung Pesisi, Yatimin, mengatakan, banyak warga yang terserang diduga peenyakit chikungunya.

Warga Ujung Pesisi yang kena diperkirakan sekitar 30 persen dari 1.046 jiwa jumlah pnduduk.

Untungnya beberapa warga yang terkena sudah mulai mebaik, dan sembuh.

"Saya selaku kepala wilayah berharap agar Dinas terkait segera meelaksanakan fogging, sehingga pnyebaran penyakit diduga chikungunya terputus dan tidak menjalar ke masyarakat yang kondisinya masih sehat,"harap Bapak Yatimin.

Yatimin menambahkan, petugas Puskesmas II sempat lakukn pendataan terhadap warga di Ujung Pesisi.

Masyarakat yang dilakukan di data sebanyak 64 orang, yang masih daalam keadaan sakit dan masih ada gejala sebanyak 10 orang.

Sedangkan sisanya 54 orang sudah sembuh.

Kepala Puskesmas II Karangasem, I Gede Putu Dera Eka Adnyana, mengatakn, dari hasil pendataan petugas Puskesmas II Karangasem untuk mengetahui penyebab wabah misterius.

Dari pendataan dan penuturan masyarakat, warga diduga terkena sakit dari wabah chikungunya.

Baca juga: Penitipan Jenazah di Pendopo, dr.Kunthi Sarankan Pakai di Sanglah, Petugas Sebut Lebih Aman

Baca juga: TERBARU! Harga Emas Per 9 Juni 2022: Emas 1 Gram Jadi Rp983 Ribu

Baca juga: Pengeroyokan di Cafe Lacovidaloca Denpasar, 3 Orang Ditetapkan Tersangka

"Gejala yang dialami warga hampir sama dengan chikungunya. Sperti pegal, nyeri sendi, dan yang terberat kelumpuhan sementara. Biasanya ini akan hilang dalam kurun waktu demam hari ke 7,"ungkap Putu Dera.

Pesan tugas belum bisa memastikan apakah penyakit ini disebabkan chikungunya atau tidak.

Mengingat sampai sekarang belum ada hasil dari laboratorium. Hampir sebagian besar penyakit virus juga seperti ini, seehingga diperlukan pemeriksaan mendalam untuk memastikannya.

"Kalau dilihat dari pola penyebaran memang jarak agak berdekatan. Hampir sebagian terkena 3 - 7 hari, lalu sembuh," tambah dokter Dera. Hasil pendataan ini nantinya akan dikoordinasikan dengn Dinas Kesehatan agar bisa dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Kita juga sudah berikan Abate ke warga untuk membunuh jentik nyamuk dirumahnya. Kita juga himbau warga untuk rutin membersihkan kamar mandi dan sampah yang berada dirumah,"imbuh Dera, sapaannya.

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved