Berita Karangasem
Ratusan Warga Karangasem Diserang Penyakit Misterius
Ratusan warga di Karangasem tiba - tiba mengalami demam, dan lumpuh sementara lantaran tulang persendiannya lemas.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI. COM - Ratusan warga di Karangasem tiba - tiba mengalami demam, dan lumpuh sementara lantaran tulang persendiannya lemas.
Warga yang terkena penyakit misterius ini tersebar di beberapa daerah.
Satu diantaranya waarga Ujung Pesisi, Tumbu dan Lingkungan Bangras.
Wabah penyakit yang diduga chikungunya menyerang warga dari satu bulan yang lalu.
Gejala awal yakni mnderita panas, kepala sakit, dan tulang lemas seperti alami lumpuh.
Peersendian terasa ngilu. serta saat melangkah terasa berat dikarenakan lemas, sedangkaan badan berat.
Baca juga: Penitipan Jenazah di Pendopo, dr.Kunthi Sarankan Pakai di Sanglah, Petugas Sebut Lebih Aman
Sahmin, warga Ujung Pesisi yang terkena penyakit misterius, mengungkapkan, wabah menyerang dua hari sebelum pemilihan kepala desa (pilkades).
Dikeluarganya, yang pertama terkena penyakit ini adalah anaknya.
Setelah itu disusul Sahmin dan istrinya.
Yang bersangkutan tak bisa beraktivitas selama mengidap penyakit ini.
"Yang pertama terkena penyakit ini anak saya, tanggal 20 Mei 2022. Lalu saya antar berobat ke dokter. Sore hari baadan saya tiba - tiba panas, persendian terasa ngilu. Besok harinya tak bisa jalan seperti alami lumpuh,"ungkap Sahmin, Kamis 9 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 wita.
Gejala awal hampir sama dengan yang dirasakan anaknya.
Badan panas, kedinginan, kepala sakit, persendian teras ngilu, dan kaki terasa berat melangkah karenakan lemas.
Sedangkan baadan terasa berat. Baru beermunculan bintik - bintik merah dibgian tubuh, dan tangan.
"Satu keluarga kena penyakit itu. Sampai saya nggak milih calon perbekel. Alhamdulillah sekarang sudh mendingan dan bisa beraktivitas. Yang tersisa hanya bintik hitam akibat. Seperti gigitan bekas nyamuk," tambahnya.
Aida (16), warga asal Ujung Pesisi, mengungakapkan hal sama.
Sampai sekarang diri masih merasa lemas.
Wanita berperawakan kurus mengaku terkena penyakit misterius sejak 2 Juni.
Awalnya demam.
Kemudian dirinya tiba- tiba merasa badannya lemas dan kaki terasa berat melangkah.
Seperti ada yang mengikat
"Adek saya bernama Rika juga mengalami hal serupa. Sampai sekarang masih merasa ngilu dipersendianya. Nggak hanya saya, banyak warga trkena penyakit ini. Saya sudah agak mendingan. Demam sudah mulai turun, tangan dan kaki sudah mulai bisa digerakkan," ungkap Aida.
Siti Zuhairah mengutarakan hal serupa.
Hampir semua keluarga terkena penyakit aneh ini.
Tidak bisa beraktivitas. Jangankan keluar, mau ambil gelas untuk minum berat.
"Sampai saya mmiliki pikiran negative. Alhamdulillah seekarang sudah mendingan," tambah Ibu Siti, sapaan akrabnya.
Ahmad Bersih, warga Lingkungan Bangras, Kelurahan Keangasem, utarakn hal sama.
Yang bersangkutan mengalami gejala ini setelah Hari Raya Idul Fitri.
Yang terpapar pertama istrinya, stelah itu suaminya.
Gejala awal yakni panas, demam seluruh badan pegal, dan prsendian kaku
"Kalau lagi duduk, terua mau bangun tak bisa. Mau ke kamar mandi saja saampai merangkak. Di Lingkungan Bangras banyak yang terkena wabah ini. Tua, muda bahkan anak - anak juga,"ungkap Ahmad Bersih.
Kepala Wilayah Ujung Pesisi, Yatimin, mengatakan, banyak warga yang terserang diduga peenyakit chikungunya.
Warga Ujung Pesisi yang kena diperkirakan sekitar 30 persen dari 1.046 jiwa jumlah pnduduk.
Untungnya beberapa warga yang terkena sudah mulai mebaik, dan sembuh.
"Saya selaku kepala wilayah berharap agar Dinas terkait segera meelaksanakan fogging, sehingga pnyebaran penyakit diduga chikungunya terputus dan tidak menjalar ke masyarakat yang kondisinya masih sehat,"harap Bapak Yatimin.
Yatimin menambahkan, petugas Puskesmas II sempat lakukn pendataan terhadap warga di Ujung Pesisi.
Masyarakat yang dilakukan di data sebanyak 64 orang, yang masih daalam keadaan sakit dan masih ada gejala sebanyak 10 orang.
Sedangkan sisanya 54 orang sudah sembuh.
Kepala Puskesmas II Karangasem, I Gede Putu Dera Eka Adnyana, mengatakn, dari hasil pendataan petugas Puskesmas II Karangasem untuk mengetahui penyebab wabah misterius.
Dari pendataan dan penuturan masyarakat, warga diduga terkena sakit dari wabah chikungunya.
Baca juga: Penitipan Jenazah di Pendopo, dr.Kunthi Sarankan Pakai di Sanglah, Petugas Sebut Lebih Aman
Baca juga: TERBARU! Harga Emas Per 9 Juni 2022: Emas 1 Gram Jadi Rp983 Ribu
Baca juga: Pengeroyokan di Cafe Lacovidaloca Denpasar, 3 Orang Ditetapkan Tersangka
"Gejala yang dialami warga hampir sama dengan chikungunya. Sperti pegal, nyeri sendi, dan yang terberat kelumpuhan sementara. Biasanya ini akan hilang dalam kurun waktu demam hari ke 7,"ungkap Putu Dera.
Pesan tugas belum bisa memastikan apakah penyakit ini disebabkan chikungunya atau tidak.
Mengingat sampai sekarang belum ada hasil dari laboratorium. Hampir sebagian besar penyakit virus juga seperti ini, seehingga diperlukan pemeriksaan mendalam untuk memastikannya.
"Kalau dilihat dari pola penyebaran memang jarak agak berdekatan. Hampir sebagian terkena 3 - 7 hari, lalu sembuh," tambah dokter Dera. Hasil pendataan ini nantinya akan dikoordinasikan dengn Dinas Kesehatan agar bisa dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa.
"Kita juga sudah berikan Abate ke warga untuk membunuh jentik nyamuk dirumahnya. Kita juga himbau warga untuk rutin membersihkan kamar mandi dan sampah yang berada dirumah,"imbuh Dera, sapaannya.
