Kesehatan

ATASI STROKE Hingga Rematik, Ini Manfaat Terapi Pasir Panas di Pantai Biaung

Terapi pasir panas khususnya pasir hitam pantai di Pantai Biaung. Atasi stroke hingga rematik.

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Arini Valentya
Warga saat merendam kaki dan sebagian badannya di pasir panas hitam di Biaung. 

 

TRIBUN-BALI.COM - Terapi pasir panas khususnya pasir hitam pantai di Pantai Biaung.

Ternyata memiliki manfaat baik untuk kesehatan. 

Baca juga: Perhatikan! Berikut Gejala Stroke yang Jarang Disadari

Baca juga: WASPADA, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke di Usia Muda

Memanfaatkan pasir pantai, untuk terapi sering dilakukan masyarakat.

Sembari bersantai  ria bersama keluarga memandang ombak lautan.

Banyak masyarakat yang percaya, bahwa terapi panas pasir hitam ini memberikan efek kesehatan untuk tubuh. 

Warga saat merendam kaki dan sebagian badannya di pasir panas hitam di Biaung.
Warga saat merendam kaki dan sebagian badannya di pasir panas hitam di Biaung.


Seperti di Pantai Biaung ini, yang berlokasi di Jalan Gumitir, Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur.


Di tpi pantai, dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat lokal.

Untuk terapi pasir hitam pantai, yang masih hangat setelah terpapar sinar matahari sejak pagi.

Memang sedari dahulu, pasir pantai yang hangat dikenal berguna menyembuhkan penyakit.

Salah satunya stroke. 


Terapi dengan panas pasir hitam ini, memberikan efek relaksasi pada otot pinggang, leher, dan menghilangkan ketegangan otot tubuh.

Bahkan membuat peredaran darah menjadi lancar, dan membuat badan menjadi relaks serta segar.

Wisatawan berjalan-jalan di pasir Pink Beach di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT, Rabu (10/5/2017).
Wisatawan berjalan-jalan di pasir Pink Beach di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Flores, NTT, Rabu (10/5/2017). (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)


Seperti Pantauan Tribun Bali pada Jumat (10/06/2022).

Pantai Biaung pukul 16.00 WITA, terlihat banyak masyakarat yang melakukan hal ini (menanam bagian badan).

Baca juga: Akses Masuk Pantai dari Biaung hingga Serangan Denpasar Ditutup Saat Banyupinaruh, Dijaga Pecalang

Salah satunya Ketut Wayan, dari Batubulan.

"Ya saya sempatkan seminggu 2-3 kali terapi pasir pantai ini.

Karena sudah berumur ya.

Coba untuk berobat ke dokter, namun masih sama saja.

Jadi apa salahnya mencoba pengobatan tradisional atau alternatif. 

Banyak yang bilang cocok, jadi saya ajak istri juga untuk ke sini.

Sakitnya sih rematik ya, jadi agak susah jalan," jelas Ketut Wayan pada Tribun Bali.

Ilustrasi Rematik
Ilustrasi Rematik (Istimewa)


Waktu yang tepat untuk memanfaatkan terapi panas dari pasir pantai ini.

Adalah di pagi hari saat matahari masih terik-teriknya.


Di Indonesia panas pasir karena matahari, setelah diteliti memiliki panas yang ideal 45 – 50 derajat celcius.

Panas itu bisa digunakan untuk kesehatan, namun dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Tribunners bisa memanfaatkan panas matahari diambil dari pukul 09.00 WITA.

Dengan melakukan terapi tidak lebih dari 30 menit.

Sebab radiasi matahari terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan kulit. 

Apalagi jika sudah memasuki pukul 12.00 WITA. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved