Berita Jembrana
PMK Masih Belum Ditemukan Pada Hewan, Pengiriman Hewan Berpotensi PMK ke Bali Masih Disetop
Ternak sapi di Pulau Bali kini dikepung dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ternak sapi di Pulau Bali kini dikepung dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebab, daerah NTB dan Jatim sudah terserang penyakit tersebut.
Hal ini pun menjadi perhatian dan pemerintah untuk sangat mengawasi lalu lintas hewan ternak di Bali terutama melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Sehingga untuk sementara ini, Bali masih memblok kiriman hewan ternak, seperti babi, sapi, kerbau dan kambing yang berpotensi terserang PMK.
Baca juga: Ciptakan Bali Zona Hijau Dari Virus PMK, GUPBI Buat Bilik Disinfektan di Gilimanuk
Meskipun Bali daerah bebas wabah, untuk pengiriman hewan ternak keluar Bali masih diperbolehkan dengan syarat ketat.
Beberapa diantaranya seperti Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH), surat keterangan diterima di tujuan pengiriman, maupun biosecurity yang ketat selama pengiriman.
"Untuk di Jembrana masih terbebas dari penyakit itu (PMK). Kita masih wilayah bebas wabah dan sesuai kebijakan ternak masih bisa dikirim ke luar Bali dengan syarat yang ketat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Sutama, Minggu 12 Juni 2022.
Sementara itu, Kepala Bidang Keswan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, Wayan Widarsa juga menuturkan hal senada.
Bali masih menjadi wilayah bebas wabah.
Status tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu.
Kemudian untuk menjaga atau mengantisipasi agar wabah tidak masuk, pengiriman ke Bali masih tidak diperbolehkan.
Terlebih lagi menjelang Idul Adha, kebutuhan akan hewan ternak khususnya sapi meningkat di luar Bali.
Sedangkan untuk pengiriman ke luar Bali masih diperbolehkan dengan syarat ketat.
Baca juga: CEGAH PMK Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Denpasar Perketat SOP Lalu Lintas Hewan
"Untuk kiriman ke Bali masih tidak boleh. Apalagi yang dari daerah terserang penyakit tersebut. Kalau pengiriman masih jalan karena hari raya Idul Adha kebutuhan (hewan kurban) meningkat," jelasnya.
Wayan Widarsa menambahkan, sejauh ini pengiriman hewan ternak khususnya sapi masih lancar mengingat Bali masih wilayah bebas wabah.
Selain itu, para pengirim juga sudah mengikuti atau melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan.
"Sejauh ini masih lancar (pengiriman)," tandasnya.(*).
Kumpulan Artikel Jembrana