Berita Bali

Kisah Ketut Pringgantara, Sudah Ratusan Kali Lakukan Donor Darah, Dapat Penghargaan Satya Lencana

Mengulik perjuangan tentang donor darah, tidak akan lepas dari seorang Ketut Pringgantara.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Ketut Pringgantara, pendonor 200 kali asal Bali yang masih berjuang menggaungkan semangat donor darah - Kisah Ketut Pringgantara, Sudah Ratusan Kali Lakukan Donor Darah, Dapat Penghargaan Satya Lencana 

Sehingga ia kembali mencatat pencapaian donor darahnya yaitu sebanyak 200 kali.

Walaupun sudah 200 kali, Ketut Pringgantara tidak menjadikan hal tersebut akhir dari perjuangan.

"Pencatatan itu penting, saya pun bangga sudah bisa mencapai titik tersebut. Namun hal itu bukanlah esensi atau hal utama untuk saya dalam donor darah. Kalau di Jakarta, malah banyak pendonor yang sudah lebih dari 200 kali. Harapannya semoga dengan hal tersebut bisa menjadi stimulus buat calon pendonor dan pendonor lainnya," ujar Pringgantara.

Dari segala usaha yang telah ia lakukan, Ketut Pringgantara bercita-cita menjadikan donor darah sebagai kebiasaan.

Ia menjelaskan, kebutuhan darah saat ini bukan lagi sebagai substitusi namun sebagai obat.

Artinya saat ini darah adalah salah satu kebutuhan yang vital dan diperlukan masyarakat.

Oleh karena itu, donor darah harus menjadi gaya hidup sehat yang menumbuhkan rasa kepedulian dan kesetiakawanan.

Baca juga: World Blood Donation Day, Cuca Restaurant Selenggarakan Donor Darah bersama PMI di Badung

"Beradabnya sebuah bangsa dapat dilihat dari sisi kesehatannya. Mari kita jadikan donor darah sebagai bagian dari budaya bangsa kita yang mengikat persaudaraan bangsa dengan darah yang kita sumbangkan. Ditambah lagi dengan kondisi Bali sebagai destinasi wisata dunia, sangat memungkinkan saudara lintas negara dapat terjalin," tambahnya.

Dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia 2022 dengan tema Hari Donor Darah Sedunia 2022, ‘Mendonorkan Darah Adalah Suatu Tindakan Solidaritas Bergabunglah dan Selamatkan Nyawa’, budaya itu telah ia lestarikan dari rumah dan keluarga besarnya.

Ini juga menjadi pengamalan Pancasila sila ke-2 agar seluruh dunia dipenuhi dengan kebahagiaan.

Hingga kini ia berhasil menggait berbagai lapisan masyarakat untuk mewujudkan bakti ibu Pertiwi itu.

Ia berharap dengan dilandasi kemurnian hati dan ketulusan maka akan mekar sifat ketuhanan di hati setiap orang untuk berbagi.

Dikuatkan dengan saling asah, asih, dan asuh, semua orang dapat menjaga komitmen untuk tetap membantu sesama dengan donor darah. (*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved