Berita Badung

Respon Kejadian Abrasi di Kuta, BBMKG Sudah Peringatkan Sebelumnya

Fenomena pasangnya gelombang ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
ARINI
Pantauan Tribun Bali di Pantai Kuta pada Rabu (08/06/2022) pukul 12.00 WITA - Rabu, 15 Juni 2022 pesisir Kuta dikejutkan dengan adanya gelombang pasang. 

TRIBUN-BALI, BADUNG - Rabu, 15 Juni 2022 pesisir Kuta dikejutkan dengan adanya gelombang pasang.

Gelombang pasang ini membuat air laut naik, bahkan hingga ke badan Jalan Raya Kuta.

Dahsyatnya gelombang juga membuat pantai terkikis dan memperlihatkan akar-akar pohon di sekitarnya.

Fenomena pasangnya gelombang ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar.

Hal ini diinformasikan oleh Putu Agus Dedy Permana selaku prakirawan cuaca.

"Sebenarnya kami memang sudah memberikan release peringatan dini terjadinya potensi tinggi gelombang pasang.

Baik itu informasi yang berlaku secara nasional, maupun hanya untuk Provinsi Bali saja.

Nah Bali memang termasuk daerah yang kemungkinan akan mengalami kejadian gelombang pasang tersebut," ujar Putu Agus Dedy Permana.

Melalui sambungan telepon pada Jumat, 17 Juni 2022, laki-laki yang akrab disapa Agus ini juga menjelaskan penyebab fenomena.

Ia menjelaskan, fenomena ini disebabkan oleh kombinasi fenomena-fenomena lainnya.

Yaitu fenomena super full moon atau disebut juga bulan purnama dan fenomena pasang air laut.

Kejadian gelombang pasang yang terjadi masih dalam masa bulan purnama, yang terjadi 14 Juni 2022, atau sehari sebelum gelombang pasang.

Sementara untuk pasang air laut merupakan fenomena periodik dari air laut itu sendiri.

Berdasarkan sejarah, Agus juga memaparkan Bali, khususnya daerah selatan memang biasa terjadi gelombang pasang.

Namun, selama ini, pihaknya belum melihat titik pasti yang bisa berpotensi membahayakan masyarakat.

"Gelombang pasang ini sudah menjadi fenomena yang biasa terjadi di pesisir daerah selatan Bali.

Namun, jumlah kejadian fenomenanya tidak terlalu sering, hanya 2-3 kali setiap tahun.

Karena tidak sering ini, kami juga belum bisa memastikan titik tertentu yang menjadi potensi dampak lainnya," jelasnya.

Agus juga kembali menegaskan peringatan dini cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi di Indonesia dan Bali.

Pantai Kuta yang lengang dan sepi pengunjung menjelang lebaran pada Sabtu, 23 April 2022
Pantai Kuta yang lengang dan sepi pengunjung menjelang lebaran pada Sabtu, 23 April 2022 (Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)

Baca juga: Suasana Pantai Kuta Bertepatan dengan Perayaan Hari Raya Galungan Hari Ini

Baca juga: Libur Hari Raya Waisak, Kawasan Pantai Kuta Ramai Dikunjungi Wisatawan

Baca juga: Tak Seramai Pantai Kuta, Pantai Petitenget Seminyak Jadi Tempat Berburu Sunset

Peringatan dini diinformasikan akan berlaku di Indonesia secara umum pada 11 - 23 Juni 2022.

Fenomena ini memungkinkan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob, namun ini juga kembali kepada kondisi daerah masing-masing.

Bali sendiri berpotensi untuk terjadi gelombang pasang, namun kecenderungannya sejauh ini menurun.

"Sebelum-sebelumnya memang pernah terjadi dan informasi itu sudah masuk ke kami juga, tapi itu sudah beberapa bulan yang lalu.

Sementara sejauh ini, khususnya dalam periode bulan Juni, kami belum menerima informasi lagi selain ini," tambahnya.

Agus menjelaskan tingginya gelombang laut disebabkan oleh faktor astronomis atau tata letak benda-benda langit.

Selain itu, gelombang laut yang menyebabkan pasang surut juga disebabkan oleh faktor periodik dari gelombang itu sendiri.

Untuk gelombang di Bali bagian selatan sendiri memang berpotensi akan cukup tinggi, namun semua itu dapat diatasi.

Hal ini bergantung pada kondisi penanganan pesisir seperti struktur pasir dan bangunan.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan ketinggian gelombang laut yang bisa mencapai lebih dari 2 meter.

Terutama untuk masyarakat yang berada di selatan Bali.

Masyarakat juga perlu memantau informasi terkait cuaca dan iklim yang dapat diakses melalui website dan media sosial BBMKG.

Untuk website masyarakat dapat mengakses laman http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/ dan media sosial Instagram @bmkgbali dan Facebook BBMKG Wilayah III Denpasar.

Informasi cuaca dan iklim selalu diperbarui setiap harinya mulai dari pagi hingga siang hari tergantung kompleksitas cuaca.

Dan yang terpenting, masyarakat dihimbau agar tidak panik dan tetap tenang menyikapi informasi yang ada. (yun)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved