Kecelakaan di Baturiti
Kecelakaan di Baturiti Tabanan, Wandani Tertabrak Setelah Selamatkan Anaknya
Kecelakaan di Baturiti, Ni Wayan Wandani (30) meninggal dunia dalam peristiwa bus rem blong yang terjadi di Tabanan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Kabar yang saya dengar begitu, jadi anaknya didorong oleh adik (mendiang korban) sehingga terhindar dari ditabrak bus,” ucap Suadarma.
Menurut Suardama, hingga kemarin suami Wandani, yakni Nyoman Sukra, anak-anak mereka masih berduka mendalam.
Mereka seakan tak percaya Wandani telah berpulang begitu cepat.
Apalagi, saat kejadian sebetulnya Wandani sedang dalam rangka sembahyang hari raya Kuningan.
Nyoman Sukra masih belum bisa berbicara banyak.
Pria 35 tahun itu masih dalam suasana duka atas kepergian sang istri tercinta.
Wayan Suadarma pun mengisahkan sosok mendiang Wayan Wandani yang dinilainya baik dan ramah.
“Adik saya (Wayan Wandani) aktif menyama braya di banjar," ucap pria 53 tahun ini.
Kemarin krama desa adat atau warga Banjar Pacung sedang bergotong royong untuk mempersiapkan banten dan kebutuhan bagi upacara dan upakara penguburan Wandani.
Mendiang akan dikuburkan pada Senin 20 Juni 2022 di Setra Desa Adat Pacung, Baturiti.
Di sekitar rumah mendiang terlihat warga hadir dan bergotong royong mempersiapkan banten, peti jenazah dan sarana-prasarana lainnya.
Baca juga: Belum Dipastikan Penyebab Kecelakaan di Baturiti, Sopir Bus Jadi Tersangka, 5 WNA Jadi Korban
Penguburan ini telah disepakati antara keluarga mendiang, sang suami dan desa adat.
Semua dilakukan sesuai petunjuk desa adat.
Pilihan penguburan memang dipinta oleh suami mendiang, Nyoman Sukra.
Sang suami meminta agar jenazah dikuburkan terlebih dahulu, dan tidak langsung dikremasi atau diaben.