Tabrakan Maut Baturiti
TABRAKAN MAUT Baturiti, Polisi Segera Panggil PERUSAHAAN Bus Pariwisata Untuk Tanggung Jawab
Tabrakan maut di Baturiti yang menyebabkan kecelakaan beruntun, dan menyebabkan Wayan Wandani meninggal dunia. Perusahaan bus pariwisata dipanggil.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, BATURITI - Kejadian tabrakan maut di Banjar Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Yang menewaskan Ni Wayan Wandani, dan menyebabkan kecelakaan beruntun.
Sehingga banyak korban luka dan kendaraan rusak, kini telah ditangani polisi.
Khususnya Polres Tabanan.
Baca juga: PILU! Wayan Wandani, Korbankan Diri Selamatkan Anaknya Dalam TABRAKAN Maut di Baturiti
Baca juga: TRAGIS! WAYAN Wandani Meninggal Dunia Usai Sembahyang Kuningan Dalam Tabrakan Maut di Baturiti
Baca juga: KISAH SOSOK Mendiang Wayan Wandani, Ibu Tiga Anak Bantu Suami Seorang Petani

Kasus kecelakaan beruntun, yang terjadi di Banjar Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, sudah ditetapkan satu tersangka.
Atas nama Agus Supriyanto.
Sang sopir bus pariwisata, berusia 30 tahun, asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Sang sopir menjadi tersangka utama dalam tabrakan maut di Baturiti itu.
Ia bertindak sebagai sopir bus pariwisata, yang menyebabkan kecelakaan beruntun.
Di sisi lain, pihak kepolisian akan memanggil pihak perusahaan bus pariwisata.
Untuk bertanggung jawab atas kerusakan, yang masih belum ada ganti rugi kepada korban pemilik kendaraan.
Begitu juga karena satu nyawa telah hilang, yakni korban atas nama Ni Wayan Wandani.
Baca juga: PILU! Wayan Wandani, Korbankan Diri Selamatkan Anaknya Dalam TABRAKAN Maut di Baturiti
Baca juga: SUAMI Wayan Wandani Masih Terpukul, Keluarga Harapkan Ada Pertanggungjawaban Perusahaan Bus
Baca juga: KISAH SOSOK Mendiang Wayan Wandani, Ibu Tiga Anak Bantu Suami Seorang Petani

“Kami saat ini intensif melakukan penyidikan.
Dan memanggil pihak perusahaan, terkait kondisi kendaraan yang ada.
Kami sudah bersurat secara resmi,” ucap Kapolres Tabanan, AKBP Renfli Dian Candra, Senin 20 Juni 2022.
Dijelaskannya, bahwa kecelakaan tersebut terjadi tepat di kilometer 39,9, jalan nasional Denpasar-Singaraja.
Awalnya, bus pariwisata yang memuat penumpang siswa-siswi SMP II Labschool Unesa itu, berangkat dari Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian sampai di Gilimanuk, Bali, bus pariwisata langsung menuju ke objek wisata DTW Ulun Danu Beratan.
Bus lalu turun dari sana, hendak ke tempat wisata di Gianyar.
Setelah pukul 11.30 WITA, bus pariwisata sempat oleng tepat di TKP.
Baca juga: PILU! Wayan Wandani, Korbankan Diri Selamatkan Anaknya Dalam TABRAKAN Maut di Baturiti
Baca juga: SUAMI Wayan Wandani Masih Terpukul, Keluarga Harapkan Ada Pertanggungjawaban Perusahaan Bus
Baca juga: KISAH SOSOK Mendiang Wayan Wandani, Ibu Tiga Anak Bantu Suami Seorang Petani

Dugaan kuat, bus pariwisata mengalami rem blong lepas kendali dan menyerempet mobil Rush.
“Di dalam mobil Rush hitam, ada tiga orang yang mengalami luka ringan.
Kemudian, sopir bus membanting setir dan mengenai mobil APV.
Yang di dalamnya ada lima bule (WNA).
Dua dari bule itu mengalami luka parah.
Tiga sudah dipulangkan (luka ringan),” ucapnya Senin 20 Juni dalam siaran pers di Mapolres Tabanan.
Setelah menabrak mobil APV, kemudian menabrak APV.
Dan beruntun menabrak mobil Ayla, kemudian Swift Silver, sepeda motor Scoopy, Feroza, Avanza, Swift Silver kedua.
Dan terakhir mobil Honda CRV.
Juga menabrak kendaraan roda dua, dengan jumlah dua kendaraan.
Setelah itu, sopir mencari pendaratan dan menabrak dinding tebing.
Yang memiliki kedalaman atau jurang sekitar lima meter.
“Jadi setelah itu, kemudian kami mengamankan jalur karena itu jalur nasional,” katanya .
Baca juga: TABRAKAN MAUT BATURITI, Rem Blong Sebabkan Satu Korban Meninggal Dunia
Baca juga: TRAGIS! WAYAN Wandani Meninggal Dunia Usai Sembahyang Kuningan Dalam Tabrakan Maut di Baturiti

Menurut saksi mata, sebelum bus masuk jurang.
Kendaraan bus pariwisata ini, mengalami rem blong.
Sang sopir dikabarkan sudah berusaha mengerem, namun tidak berfungsi.
Sehingga jalannya kendaraan menjadi tidak terkendali.
Naas, seorang ibu tiga anak bernama Ni Wayan Wandani menjadi korban meninggal dunia.
Warga Banjar Pacung ini, meregang nyawa setelah menolong anak sulungnya, bernama Octa.
Wayan Wandani mendorong Octa, agar tidak tertabrak bus ini.
Namun sayang ia akhirnya tertabrak dalam tabrakan maut itu.
Dan sempat dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong.
Kendaran lainnya yang ditabrak, ada mobil dan motor dan membuat korban lain luka-luka.
Wayan Wandani pun dikuburkan hari ini, 20 Juni 2022.
Sang suami merasa syok, karena sang istri pergi tanpa berpamitan.
Meninggalkan tiga anak gadis dan suami yang masih berduka.
Wayan Wandani dikenal sangat baik dan gemar bersosialisasi di Banjar Pancung.
Sehingga banyak warga yang membantu prosesi penguburan hari ini.
Semoga mendiang Wayan Wandani bisa tenang di sisiNya. (*)