Berita Bangli

Wayan Manis Jalan Belasan Kilometer Demi Vaksin Booster, Habiskan Waktu 5 Jam ke Banjar Tabu Bangli

I Wayan Manis berjalan belasan kilometer dari kediamannya di Bukit Bawang, Bangli, Bali untuk mendapat vaksin booster.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Wayan Manis (kemeja hijau) saat mendapatkan vaksinasi booster di Balai Masyarakat Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali, Sabtu 25 Juni 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - I Wayan Manis berjalan belasan kilometer dari kediamannya di Bukit Bawang, wilayah Banjar Buluh, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali.

Setapak demi setapak ia lalui menuju Balai Banjar Tabu, Desa Songan, demi mendapatkan satu suntikan vaksin booster.

Diketahui, lokasi Banjar Buluh berada di balik bukit.

Tepatnya di perbatasan tiga kabupaten, yakni Buleleng, Karangasem, dan Bangli.

Diperkirakan jaraknya mencapai 12 kilometer, dengan medan berupa perbukitan dan tidak selalu jalan aspal. 

Baca juga: Diterpa Angin, Penari Topeng Tertimpa Baliho di Bangli

Wayan manis berjalan kaki dari kediamannya mulai pukul 06.00 wita, dan baru sampai di lokasi vaksinasi pukul 11.00 wita.

Ia membawa tas spunbond berisi bekal makanan.

Sesampainya di lokasi vaksinasi, dirinya segera mendaftar dan tak berselang lama ia mendapatkan vaksin oleh petugas.

Petugas yang tahu Wayan Manis menempuh perjalanan jauh juga diberi nasi kotak.

Sembari menjalani proses evaluasi, pria 50 tahun itu lantas menceritakan, sejatinya vaksinasi sudah menyasar Banjar Buluh beberapa waktu lalu.

Namun dirinya terlambat, dikarenakan ada kesibukan.

Baca juga: Wagub Menjajal Motor Listrik di Bangli, Rencana Mengganti Kendaraan Dinas dengan Kendaraan Listrik

Hingga akhirnya pada hari Jumat (24/6), dirinya mendapatkan informasi dari kepala dusun bahwa ada vaksinasi booster yang diadakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN), bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bangli berlokasi di Banjar Tabu hari Sabtu (25/6).

"Saya hanya ingin menjalankan imbauan pemerintah. Karena memang vaksin harus tiga kali, ya saya cari yang ke tiga," ungkapnya.

Lantas mengapa tidak mengendarai sepeda motor? Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani itu mengaku memang tidak punya kendaraan bermotor.

Adapun jika harus mengendarai sepeda motor, jalur yang dilalui sama-sama jauh. Karena harus memutar melewati jalur Kayuselem. 

Dikatakan pula, untuk vaksinasi ini dia harus bergantian dengan anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Sampah Picu Banjir, Sekda Bangli: Tiap Batas Wilayah Akan Dibuatkan Sekat Besi

Mereka harus menjaga ladang. Sebab jika ditinggal, dirinya khawatir lahan pertanian ketela miliknya akan dirusak kawanan monyet.

"Besok giliran anak dan istri saya," ucap Wayan Manis.

Usai proses evaluasi, sekitar pukul 12.00 wita, Wayan Manis meninggalkan lokasi vaksinasi.

Ia berjalan kaki lagi menempuh perjalanan selama lima jam kembali ke rumahnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana di lokasi vaksin mengapresiasi antusias dari Wayan Manis.

Menurut dia, Wayan Manis merupakan salah satu contoh masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksinasi.

Pihaknya tidak memungkiri, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya vaksinasi.

Salah satunya karena kekhawatiran masyarakat, bahwa setelah divaksin mereka akan sakit.

"Mereka takut tidak bisa kerja setelah divaksin. Itu informasi yang salah. Karena setelah vaksin, mereka tetap bisa bekerja seperti biasa," jelasnya.

Arsana mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di wilayah Desa Songan berlangsung selama tiga hari.

Mulai dari tanggal 25 hingga 27 Juni. Alasan dilaksanakan vaksinasi di desa ini, karena realisasi khususnya untuk vaksin booster masih rendah, yakni 25 persen.

"Kalau vaksin dosis 1 dan 2, sudah melebihi target. Sedangkan untuk pelaksanaan selama tiga hari ini, targetnya mencapai 1000 orang," tandasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Bangli

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved