Berita Bali
KETU SULINGGIH, Berikut Maknanya Dalam Hindu Bali
Makna ketu sulinggih tidaklah sederhana. Pahami maknanya dalam berita Tribun Bali berikut ini.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sampai seterusnya.
"Namun banyak juga yang memakai ketu warna hitam, walaupun sudah lebih dari puluhan tahun," sebut Ida Rsi.
Nah apabila ada sulinggih yang memakai gelungan dengan warna putih.
Maka ia merupakan seorang nabe.

"Sebab ini (gelungan warna putih) hanya boleh dipakai oleh sulinggih yang sudah melahirkan nanak," tegas ida.
Atau dengan kata lain, yang boleh memakai ketu warna putih, adalah sulinggih yang sudah menjadi nabe (Nabe Napak).
Inilah sesana gelungan ketu dan arti warnanya.
Sejak 1960an itu juga, bentuk ketu atau bawa (gelungan) ada yang bundar dan mahkota.
"Bulat panjang dan ornamennya sederhana, seperti yang biasa kita lihat untuk Pendeta Siwa atau ida pedanda, dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa ini adalah sebagai lambang lingga," jelas beliau.
Lalu ada yang berbentuk mahkota, dengan banyak ornamen seperti gelungan Rama dalam tarian Bali, yang dipakai oleh kalangan Ida Pedanda Budha.
"Namun saat ini banyak bentuk-bentuk bawa atau gelung sulinggih, yang muncul dan dengan ornamen hiasan yang wah megahnya.
Nah hal ini tiang sendiri tidak tahu makna sesungguhnya," kata pensiunan dosen UNHI ini.
Baca juga: KETU SULINGGIH Jatuh di Jalan BLAHBATUH, Berikut Kronologisnya!
Baca juga: WALAKA dan Bedanya Dengan Sulinggih Dalam Hindu Bali

Lanjut beliau, apabila ketu Pedanda Siwa dan Rsi Bhujangga tidak ada perbedaan.
Sebab keduanya memakai gelaran Siwa Siddhanta.
Begitu juga dengan untuk Pedanda Budha, memiliki makna dan esensinya sendiri.