Berita Jembrana
Dorong Investasi Masuk Gumi Makepung, Pemkab Jembrana Konsultasi Revisi RTRW ke Kementerian ATR/BPN
Dorong Investasi Besar Masuk Gumi Makepung *Pemkab Jembrana Konsultasi Revisi RTRW ke Kementerian ATR/BPN RI
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
NEGARA, TRIBUN BALI - Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama tim teknis terkait melaksanakan konsultasi dan pembahasan revisi Perda tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) ke Direktorat Jenderal Tata Ruang di Gedung Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN RI Jakarta, Rabu 29 Juni 2022.
Revisi kembali tata ruang di Jembrana dirasa sangat perlu untuk mendorong masuknya investasi lebih besar di Gumi Makepung ini. Perda RTRW Jembrana ini pun diharapkan segera rampung.

Nengah Tamba mengatakan, untuk mendorong investasi yang lebih besar, revisi Perda RTRW sangat perlu dilakukan.
Pihaknya bersama tim teknis pun telah melakukan konsultasi ke pemerintah pusat agar revisi ini bisa segera rampung.
Sebab, pihaknya melihat wilayah-wilayah industri yang bisa manfaatkan ruangnya masih sangat minim.
"Kami juga sangat bersyukur dengan adanya rencana pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk yang menghubungkan Jembrana hingga Denpasar. Ini adalah bentuk keseimbangan pembangunan antara Bali Selatan dengan Bali Barat. Seiring kabar baik itu, kami di Jembrana telah mengusung tagline karpet merah bagi investasi di Kabupaten Jembrana," ucap Tamba.
Menurutnya, Jembrana sendiri sebenarnya sangat menggantungkan pendapatan asli daerah dari pembangunan industri. Terutama untuk industri dengan risiko rendah. Selama ini, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan zona-zona mana saja yang cocok untuk dikembangkan. Kemudian untuk zona yang menjadi wilayah Provinsi dan zona wilayah Nasional tidak akan diganggu.
"Jadi, kita sangat menggantungkan sekali dari sisi pendapatan dengan adanya industri-industri yang tidak berisiko tinggi masuk ke kabupaten Jembrana, disamping pariwisata juga akan dikembangkan dibeberapa zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan tata ruang di Jembrana. Kita juga sudah petakan dimana zona-zona yang bisa kita kembangkan," katanya.
Politikus asal Desa Kaliakah ini juga berharap perda RTRW Jembrana segera rampung sehingga peluang investasi masuk ke Jembrana lebih terbuka lebar. Terlebih lagi, groundbreaking jalan tol akan dilaksanakan di bulan September 2022 mendatang.
"Jadi jangan sampai dengan tagline Jembrana karpet merah bagi investasi, kita tidak memiliki tata ruang yang proper untuk itu. Untuk LSD Jembrana juga sudah clear. Untuk diketahui, saat ini PAD Jembrana menjadi yang terendah di Bali, dengan banyaknya peluang investasi yang masuk, kita optimis PAD Jembrana kedepan bisa ditingkatkan," harapnya.