Virus PMK di Bali
Polisi Turun Tangan Beri Edukasi Soal Virus PMK, Pemkab Jembrana Masih Tunggu Hasil Lab BBVet
Polisi Turun Tangan Beri Edukasi *Peternak Diharapkan Isolasi Ternak *Pemkab Jembrana Masih Tunggu Hasil Lab BBVet
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
NEGARA, TRIBUN BALI - Pasca kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan di Bali, DPRD Jembrana meminta seluruh peternak untuk membatasi lalulintas ternak.
Terlebih lagi, puluhan ekor sapi di Jembrana telah menunjukkan gejala yang mengarah (suspek).
Secara umum, pemerintah saat ini masih menunggu hasil dari uji lab BBVet Denpasar.

Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait adanya hewan ternak yang menunjukkan gejala PMK.
Sehingga, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari uji laboratorium yang sampelnya sudah diambil kemarin.
"Kami sudah berkoordinasi dengan eksekutif. Tapi sekarang masih sedang menunggu hasil uji labnya. Selain itu juga menunggu hasil rapat secara umum yang dilakukan di provinsi," kata Sri Sutharmi saat dikonfirmasi.
Baca juga: Wabah PMK Serang Bali, Kapolsek Tegalalang Turun Tangan Antisipasi Harga Sapi Anjlok
Dia melanjutkan, khusus untuk peternak agar tetap memperhatikan kesehatan hewannya. Peternak diharapkan untuk mengantisipasi dengan isolasi kandang. Lalulintas ternak agar dihenyikan sementara. Pemerintah juga diharapkan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi penyebarannya.
"Apalagi sebentar lagi kawan kita akan melaksanakan hari raya idul adha. Sehingga harus dicegah agar tidak menyebar ke ternak yang lain," tegasnya sembari menyebutkan vaksin untuk ternak masih menunggu hasil rapat di provinsi.
Menurutnya, pengawasan di pintu masuk Pulau Dewata harus diketatkan lagi. Meskipun masuk kewenangan Provinsi Bali, pemerintah kabupaten Jembrana juga harus turut serta di dalamnya.
"Termasuk juga pengawasan di Gilimanuk. Kita sudah minta ke pemerintah agar mengintensifkan pengawasan di pelabuhan Gilimnauk yang menjadi salah satu pintu masuk Bali," tandasanya.
Terpisah, pihak kepolisian juga turut serta untuk mengecek kondisi ternak sebagai antisipasi penyebaran wabah PMK di wilayah Jembrana. Salah satunya adalah di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu I Putu Budi Arnaya mengunjungi langsung kandang ternak sapi Simantri, Senin 4 Juli 2022.
Aiptu Budi Arnaya juga langsung mengimbau kepada peternak agar tidak melakukan lalulintas ternak sementara. Sebab, penyebaran PMK ini sangat cepat terjadi. Selain itu, peternak juga harus menjamin kebersihan serta menjaga sanitasi di lingkungan kandang. Penyemprotan disinfektan pada kandang, memberikan vitamin dan antibiotik kepada ternak yang sehat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan.
Kapolsek Negara, Kompol I Gusti Made Sudarma Putra nengatakan, peran babinkamtibmas sangat penting untuk terus memberikan imbauan serta edukasi pencegahan PMK saat ini. Untuk sementara masih belum ditemukan kasus PMK di Jembrana sendiri.
"Peranan Bhabinkamtibmas dalam melakukan kegiatan pembinaan disemua kalangan masyarakat yang berada di wilayah desa binaannya sangat diperlukan sebagai upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban serta mewujudkan Kamtibmas yang sehat dan kondusif," tegasnya.
"Selain tetap menjaga kebersihan lingkungan kandang, jika ada ternak yang menunjukkan ciri-ciri terpapar virus PMK agar dilakukan isolasi terhadap ternak tersebut dengan kandang yang terpisah," tandas mantan Kapolsek Marga, Tabanan ini.