Berita Internasional
Akankah PUTIN dan ZELENSKYY Berdamai di BALI Pada Acara G20 Nanti?
Presiden Joko Widodo membuat dunia tersentak, pasca datang ke dua negara konflik membawa misi perdamaian. Akankah Zelenskyy dan Putin berdamai?
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Hanya itu yang bisa saya katakan kepada anda," katanya ketika ditanya oleh jurnalis media TASS tentang isi pesan Volodymyr Zelenskyy.
Sementara itu, Serhii Nikiforov selaku Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina berujar, sebenarnya jika Volodymyr Zelenskyy, ingin mengucapkan sesuatu ke Presiden Putin.
Dia bisa melakukannya secara terbuka dalam pidato harian.
Nikiforov, mengatakannya kepada media lokal Ukrainska Pravda.
Komentarnya juga dikutip media Rusia TASS.
Dubes Hamianin mengaku tidak tahu seperti apa pesan Volodymyr Zelenskyy, yang disampaikan Presiden Joko Widodo ke Presiden Putin.
Tetapi dia sangat yakin, pesannya tidak ambigu dan tidak akan disalahpahami atau disalahartikan oleh Presiden Putin.
Hamianin juga mengungkapkan, pesan langsung yang mungkin disampaikan Ukraina ke Rusia adalah mereka tidak akan menyerah dan sangat ingin membangun perdamaian.
Namun, perdamaian itu harus berdasarkan prinsip-prinsip integritas teritorial, hak asasi manusia, hukum internasional, dan bukan pada syarat yang ditentukan Rusia.
Syarat dari Rusia, lanjutnya, berarti memberikan wilayah, Ukraina menyerahkan diri, dan menerima persyaratan yang terus ditekan Moskwa.
Hamianin menyebut itu hal yang konyol.
"Sekali lagi, tidak dalam persyaratan Rusia, karena kondisi ini konyol dan tidak dapat diterima," pungkasnya tentang pesan Volodymyr Zelenskyy ke Presiden Putin.

Presiden Joko Widodo juga mengundang kedua kepala negara, untuk datang ke KTT G20 yang diselenggarakan di Bali.
Presiden Putin dan Volodymyr Zelenskyy, sangat diharapkan hadir pada acara helatan dunia itu.
Tentu saja harapan hadirnya kedua kepala negara konflik ini, bisa menjadi titik terang perdamaian.
Apalagi jika negosiasi damai dilakukan di dalam pertemuan KTT G20, tentu saja menjadi kabar gembira bagi dunia.
Akankah hal itu terjadi?. (*)