Berita Denpasar

Langit Pantai Padanggalak Denpasar Dipenuhi Layangan Bulan Juli hingga Oktober 2022

Langit Pantai Padanggalak Denpasar Dipenuhi Layangan Bulan Juli hingga Oktober 2022

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Salah satu kegiatan layang-layang di Kesiman Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kawasan Pantai Padanggalak, Kesiman merupakan salah satu lokasi lokasi perhelatan event layang-layang di Denpasar.

Selain itu, para Rare Angon Bali juga sering melakukan uji coba layang-layang di sini.

Pada tahun 2022 ini, di kawasan ini digelar banyak event layang-layang.

Bahkan event layangan di Pantai Padanggalak terus berlanjut dari bulan Juli hingga Oktober mendatang.

Salah satu kegiatan layang-layang di Kesiman Denpasar
Salah satu kegiatan layang-layang di Kesiman Denpasar (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengatakan Desa Adat Kesiman sangat mendukung event panjang selama tahun 2022 ini mulai dari bulan Juli hingga Oktober mendatang.

"Mulai dari penataan pesisir Padanggalak. Kemudian upakaranya, kebersihan, pengamanan, pedagang dan lain sebagainya sudah kami persiapkan dari desa adat untuk menyukseskannya," kata Jro Wisna, Rabu, 13 Juli 2022.

Adapun event yang sudah dan akan digelar di Pantai Padanggalak itu mulai dari Event Biaung Kite Festival pada 2-3 Juli lalu.

Juga ada Event Bayu Bajra tanggal 9-10 Juli, Pelangi Bali tanggal 16-17 Juli, Kubu Gredeg tanggal 23-24 Juli, Gajah Mina tanggal 13-14 Agustus, Cool and Sejuk tanggal 3-4 September, Yowana Adat Kesiman tanggal 17-18 September, Madya Peliatan tanggal 10-11 September.

Selanjutnya Abirama Pagutan tanggal 24-25 September, Rockiller tanggal 1-2 Oktober, dan Wild Lizard Kite Festival #2 pada tanggal 15-16 Oktober.

Fasilitas pendukung juga disiapkan pihaknya seperti toilet, air bersih, parkir, dan kebersihan.

Menurutnya ini adalah bentuk kerjasama yang baik antara penyelenggara event dengan Desa Adat Kesiman.

"Yang mengadakan event hanya mepunia ke desa, sedangkan pengelolaan pedagang dan parkir ke desa adat. Yang punya event tinggal bawa sound dan perangkatnya," katanya. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved