Berita Buleleng

Petani Tolak Sapi Dipotong Bersayarat, Sebut Mulai Sehat Diberi Antibiotik dan Ramuan Tradisional

Petani Tolak Sapinya Dipotong Bersayarat Kondisi Mulai Sehat Setelah Diberi Antibiotik dan Ramuan Tradisional

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Harun Ar Rasyid
Ratu Ayu Astri Desiani
Satgas Penanganan PMK saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah petani sapi di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (15/7). Petani menolak sapinya dipotong bersyarat. 

Suyasa pun menyebut, kebijakan potong bersyarat ini harus diikuti oleh pihaknya, sebab menjadi arahan Kementerian Pertanian RI. Mengingat para petani menolak kebijakan tersebut, Suyasa mengaku telah melaporkannya ke pemerintah pusat.

Bahkan, berdasarkan hasil vidcon dengan pemerintah pusat, kata Suyasa, petani yang sapinya terserang PMK rencananya akan diberikan bantuan. Namun rencana pemberian bantuan itu baru disampaikan secara lisan.

Sebelum ada rencana dari pemerintah pusat, Pemkab Buleleng pun sejatinya telah menyusun skema pemberian bantuan hibah lewat APBD Buleleng 2022. Dimana, dari skema itu apabila ada petani yang bersedia sapinya dipotong bersyarat, maka Pemkab akan memberikan bantuan hibah bibit sapi sebagai pengganti.

"Vidcon dengan pusat yang dilaksanakan kemarin dengan hari ini, nilai bantuannya masih berbeda-beda. Jadi belum pasti berapa. Harusnya ada kepastian angka, sehingga bisa membujuk petani untuk pemotongan bersyarat. Arahan pusat seharusnya 240 sapi itu habis dipotong bersyarat. Jadi memang harus ada skema yang diperhitungkan oleh Satgas agar petani tidak dirugikan," terangnya. (rtu)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved