Berita Jembrana
Tanpa Identitas dan Setop Mobil, Rombongan Anak Muda Asal Jawa Barat Dipulangkan Lewat Gilimanuk
Belasan orang anak muda asal daerah Cirebon, Jawa Barat tanpa identitas diberikan pembinaan dan kemudian dipulangkan lewat Pelabuhan Gilimanuk
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Belasan orang anak muda yang kerap disebut anak punk asal daerah Cirebon, Jawa Barat tanpa identitas diberikan pembinaan dan kemudian dipulangkan ke daerah asal oleh tim gabungan Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu 17 Juli 2022.
Mereka yang lolos pemeriksaan KTP di Gilimanuk ini awalnya ingin bertujuan ke Pantai Kuta.
Menurut data yang berhasil diperoleh, 12 orang ini berusia 15 hingga 20 tahun.
Seluruhnya berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Karena tanpa identitas dan sempat menyetop kendaraan dengan tujuan Pantai Kuta, akhirnya mereka diberikan pembinaan.
Baca juga: Jembrana Kekurangan 4.000 Orang Lebih Pegawai, Formasi PPPK Guru Diusulkan Penuh
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Toni Wirahadi Kusuma menuturkan, berdasarkan laporan yang pihaknya terima, tim aparat gabungan mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga aparat Kelurahan Gilimanuk langsung mendatangi rombongan anak muda tersebut ke salah satu minimarket.
Mereka kemudian diberikan pembinaan.
"Awalnya kita dapat laporan, kemudian kita tindaklanjuti dengan lakukan pembinaan bersama aparat terkait," jelas Toni Wirahadi saat dikonfirmasi Minggu 17 Juli 2022.
Dia melanjutkan, total ada 12 orang anak muda yang berusia dari 15 hingga 20 tahun. Awalnya, rombongan yang berasal dari Cirebon ini hendak ke Pantai Kuta, Badung, Bali.
Namun, menurut cerita anak muda tersebut ketika sampai di wilayah semarang, kendaraannya rusak sehingga terpaksa menumpang kendaraan truk untuk sampai Bali.
Baca juga: KPU Jembrana Siap Tuntaskan Tugas, Sepanjang Regulasi Perpanjangan Jelas, 3 Komisioner Pensiun
"Jadi awalnya mereka naik vespa, tapi kendaraannya rusak di Semarang dan kemudian menumpang. Kemudian mereka juga lolos dari Pos Pemeriksaan KTP di pelabuhan," tuturnya sembari menyebutkan bahwa gerombolan anak ini juga sempat berjalan dari pelabuhan sembari stop kendaraan dengan harapan bisa menumpang sampai tujuan.
Dia menegaskan, sejatinya pihaknya tak pernah melarang siapapun yang masuk Bali. Namun, hendaknya melengkapi identitas diri yang masih berlaku dan bukti vaksin.
Selain itu juga bisa menjaga ketentraman ketertiban umum (Trantibum) menginggat saat ini Bali menjadi Tuan Rumah kegiatan bertaraf internasional yakni event G20.
"Setelah kita lakukan pendataan, mereka kita fasilitasi untuk kembali ke daerah asalnya melalui Pelabuhan Gilimanuk. Setelah kita koordinasi dengan pihak ASDP juga mereka langsung diantar naik ke kapal," ungkapnya.
Baca juga: GERUDUK Pemkab Jembrana, Warga Berharap Tanahnya Jadi SHM
Disinggung mengenai adanya gerombolan anak muda tanpa identitas lewat Gilimanuk, Toni Wirahadi menyebutkan sangat sering terjadi.
Dia menyebutkan dalam sepekan ini, sudah ada tiga kali gerombolan anak muda yang diberikan pembinaan dan kemudian dipulangkan.
"Satu minggu ini, setidaknya kita sudah 3 kali memberikan pembinaan dan pemulangan. Mereka yang kita bina minggu ini sepertinya satu komunitas dari Jawa Barat dengan tujuan yang sama, Pantai Kuta," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana