Berita Klungkung
Sisi Lain Pencurian Pratima di Pura Mas Ayu Klungkung, 6 Batang Logam Ditemukan dan Disakralkan
Sejumlah pratima dan benda sakral dilaporkan hilang dicuri maling di Pura Mas Ayu, Dusun Koripan Tengah, Desa/Kecamatan Banjarangkan Klungkung, Bali.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Sejumlah pratima dan benda sakral dilaporkan hilang dicuri maling di Pura Mas Ayu, Dusun Koripan Tengah, Desa/Kecamatan Banjarangkan Klungkung, Bali, Minggu 17 Juli 2022.
Di antaranya ada 6 batang logam kuningan, yang selama ini disakralkan warga pengempon Pura Mas Ayu.
Ternyata, ada cerita menarik dari benda tersebut.
Kelihan Pura Mas Ayu I Nyoman Subawa menjelaskan, awalnya 6 batang kuningan menyerupai emas itu ditemukan di Tukad (sungai) Bubuh yang lokasinya tidak jauh dari Pura Mas Ayu oleh seorang warga.
Baca juga: Gorong-gorong Jebol, Akses Jalan Menuju Kuburan di Desa Takmung Klungkung Terputus
Penemuan 6 batang logam kuningan itu juga lokasinya tidak jauh dari situs bersejarah Goa Jepang.
Uniknya, 6 batang logam itu memiliki cap, masing-masing ber cap Germany, London, dan ada yang bercap Soekarno.
Bahkan pada logam itu juga bertuliskan gold.
Berat total 6 logam itu mencapai sekitar 2,7 Kilogram.
Bak menemukan harta karun, warga itu langsung membawa pulang 6 logam itu ke rumahnya.
Baca juga: Pura Mas Ayu Klungkung Tiga Kali Kehilangan Pratima, Pengempon Pura Akan Segera Mecaru
Namun setelah menyimpan 6 logam, penemunya justru kerap mengalami musibah.
" Setelah menemukan 6 logam itu, warga itu kerap mendapatkan musibah, keluarganya sakit-sakitan, sampai ada yang meninggal," ujar Nyoman Subawa ketika ditemui di Pura Mas Ayu, Senin 18 Juli 2022.
Karena terus mengalami musibah, warga itu lalu meminta petunjuk niskala terkait apa yang dialaminya.
Lalu ada pawisik, jika warga itu harus mengembalikan 6 logam batangan yang ia temukan di Tukad Bubuh ke Pura Mas Ayu.
Karena logam menyerupai batangan emas itu merupakan milik Pura Mas Ayu.
" Akhirnya batangan logam itu diserahkan ke Pura Mas Ayu, dan kondisi keluarga penemunya berangsur membaik. Musibah tidak ada lagi, bahkan usaha warga itu berkembang," ungkap Nyoman Subawa.
Pada tahun 2003, pihak pengempon pura sempat mengecek 6 logam batangan itu ke pihak Pegadaian.
Hasilnya 6 batang logam itu terbuat dari kuningan.
" Meskipun demikian, logam itu tetap kami sakralkan. Warga juga meyakininya sebagai emas, apalagi pada logam itu tertulis gold," ungkapnya.
Pura Mas Ayu merupakan Pura Swagina (terkait pekerjaan). Warga setempat juga meyakini Pura Mas Ayu merupakan sumber kesejahteraan.
Bahkan selama ini, keyakinan warga, Pura Mas Ayu secara niskala dikelilingi tembok terbuat dari emas.
Sehingga sampai saat ini, pura yang terletak di pinggir Jalan Raya Banjarangkan ini menjadi lokasi warga memohon kesejahteraan.
Pura Mas Ayu selama ini diempon oleh krama Subak Dlod Banjarangkan, yang terdiri dari 470 KK di 3 desa yakni Banjarangkan, Negari, dan Tusan.
Piodalan di pura ini jatuh pada Anggara Kasih Tambir.
" Dengan kejadian pencurian ini, kami berencana akan menggelar upacara mecaru. Termasuk melakukan pasupati, karena ada beberapa ornamen pratima yang harus diganti karena ornamennya sebelumnya dicuri," ungkap Subawa.
Ia pun berharap polisi dapat mengungkap kasus pencurian, dan semua pratima serta benda sakral yang dicuri dapat kembali ke Pura Mas Ayu. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung