Berita Tabanan
Vaksinasi PMK di Desa Perbatasan Capai 1039 Ekor
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Tabanan sudah dilakukan sejak Senin 18 Juli hingga Selasa 19 Juli 2022. Vaksinasi oleh Dinas Pertanian d
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Tabanan sudah dilakukan sejak Senin 18 Juli hingga Selasa 19 Juli 2022.
Vaksinasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan ini dilakukan, seiring dengan antisipasi untuk kesehatan pangan menjelang G20 mendatang.
Karena itu, baik daerah zona merah dan hijau diwajibkan untuk vaksin terhadap ternak rentan PMK, khususnya sapi.
Baca juga: POHON Tumbang Sebabkan Gangguan Akses Jalan dan LISTRIK di BEBANDEM
Kabid Peternakan dan Keswan, Gede Eka Parta mengatakan, bahwa terkait dengan imbauan untuk pelaksanaan vaksin itu sudah dilakukan sejak kemarin.
Dan saat ini memang sudah mencapai sekitar 524 ekor sapi yang sudah tervaksin.
Pada Senin 18 Juli 2022 kemarin, pihaknya menggelar vaksinasi di Desa perbatasan mulai di Kecamatan Marga (Peken Belayu), kemudian di Marga Batannyuh, Selemadeg Barat di Selabih dan Pupuan di Bantiran.
Pada Senin kemarin sekitar 527 ekor sudah tervaksin.
Kemudian pada Selasa 19 Juni 2022 sudah sekitar 512 ekor dan berada di beberapa Kecamatan atau desa dan Banjar yang ada di perbatasan.
“Sudah dilakukan dua hari ini. Sudah sekitar 1039 ekor.
Untuk estimasi populasi sekitar 1048. Tapi kami akan target sebanyak-banyaknya, khusus sapi di Tabanan,” ucapnya Selasa 19 Juli 2022.
Baca juga: Persyaratan Dinilai Ribet, Koperasi di Bangli Tak Berminat Ajukan LPDB
Menurut dia, yang ditarget sendiri memang sapi yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni yang berbatasan dengan Jembrana, Buleleng dan Badung.
Meskipun memang hingga saat ini, untuk kasus PMK di Tabanan, masih 0 kasus.
Akan tetapi, Satgas PMK Tabanan melakukan vaksinasi karena berkaitan dengan G20 sesuai instruksi Peovinsi. Pihaknya pun terus melakukan upaya KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) ke masyarakat.
Sedikitnya di 10 Kecamatan, sudah ada tim penyuluh dan juga petugas Keswan yang setiap hari turun melakuka monitoring.
Kemudian, juga mensosialisasikan untuk kebersihan pada lingkungan dan ternak, pun juga kebersihan pada peternak itu sendiri.
“Saat ini masih zona hijau. Tapi kami tetap turun untuk KIE dengan prinsip bio security. Kalau ada temuan pasti langsung eliminasi bersyarat,” jelasnya.
Eka Parta mengaku, untuk ternak sendiri sejauh ini masih dalam kondisi sehat dan bebas dari PMK di Tabanan.
Misalnya pada Idul Adha kemarin, tidak ditemukan wabah tersebut.
Dan ketika pos mortem, tidak ada temuan penyakit.
Seluruh ternak, yang dikurbankan di 32 masjid dan tempat pemotongan hewan yang terpantau, seluruh bersih.
Untuk sapi ada sekitar 109 ekor yang diqurbankan. Sedangkan kambing ada sekitar 236 ekor.
“Untuk Vitamin suntik masih ke kelompok, yang kami fokuskan. Karena PMK rentan terhadap peternakan yang berkoloni.
Virus rentan ke koloni. Untuk pelayanan sudah sekitar 981 ekor mulai tanggal 1 hingga 13 Juli 2022. Pelayanan terpadu, mulai spraying dan suntik vitamin yang difokuskan terhadap sapi,” jelasnya.
Eka Parta menambahkan, bahwa nantinya ketika satu saja ternak terkena maka akan dieleminiasi bersyarat.
Kepala tulang jeroan harus dikubur. Dan untuk daging, meskipun layak konsumsi namun harus diproses dengan melakukan pelayuan dulu terhadap daging. (*)