Info Kesehatan

Awas! Jangan Malas Minum Air Putih, Bahaya Batu Ginjal dan Stroke Bisa Menghampiri

Akibat kurang minum air putih dan cairan lainnya juga bisa meningkatkan risiko stroke.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
PIXABAY
Awas! Jangan Malas Minum Air Putih, Bahaya Batu Ginjal dan Stroke Bisa Menghampiri 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Awas! Jangan Malas Minum Air Putih, Bahaya Batu Ginjal dan Stroke Bisa Menghampiri

Tribunners, yuk mulai sekarang rajin minum air putih.

Baca juga: KENALI Gejala Dini Penyakit Ginjal Sudah Menyerang, Termasuk Sering Lelah dan Sulit Tidur

Baca juga: Cek Khasiat Daun Kelor, Mengandung 17 Kali Kalsium Susu dan 7 Kali Lipat Vitamin C Jeruk

Sebab, banyak penyakit mengintai jika kita malas minum air putih.

Salah satunya ialah penyakit batu ginjal.

Lantas, penyakit apa yang siap menyerang tubuh jika malas minum air putih?

Simak ulasannya di bawah ini ya.

1. Tekanan darah menurun

Saat tubuh kurang minum air putih atau cairan lain, seseorang bisa mengalami dehidrasi.

Dehidrasi dapat membuat volume plasma darah yang mengandung protein menurun.

Dampaknya, tekanan darah orang yang kurang minum air putih juga bisa ikut turun.

2. Mual dan muntah

Saat suhu meningkat atau sedang melakukan aktivitas fisik, tubuh manusia secara alami menghilangkan panas di tubuh dengan berkeringat.

Apabila pengeluaran cairan tersebut tidak diimbangi dengan asupan cairan pengganti, kenaikan suhu tubuh menyebabkan mual dan muntah.

3. Kram otot

Akibat kurang minum air putih terutama setelah olahraga atau melakukan aktivitas fisik adalah kram otot.

Berkeringat bisa menyebabkan penurunan volume plasma darah dan kadar elektrolit seperti natrium dan kalium.

Apabila tidak diimbangi dengan minum air putih atau cairan lainnya, seseorang rentan terkena kram otot.

4. Sembelit

Akibat kurang minum air putih bisa berimbas pada gangguan pencernaan.

Pasalnya, air putih membantu kelancaran sistem pendernaan. Kurang minum air putih bisa atau cairan lain menghambat kelancaran proses tersebut.

Salah satu dampaknya adalah sembelit atau susah buang air besar (BAB).

5. Penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kencing

Kurang minum air putih dan cairan lainnya juga dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kencing.

Saat kekurangan cairan, tubuh lebih sulit menghilangkan bakteri biang infeksi saluran kencing.

Tak hanya itu, mineral pembentuk batu yang biasanya bisa hilang dengan minum air putih juga bisa mengendap di ginjal.

6. Kurang bertenaga

Dilansir dari Eating Well, akibat kurang minum juga bisa berimbas pada merosotnya tingkat energi.

Dampaknya, tubuh jadi kurang bertenaga dan lemas sepanjang hari.

Kondisi ini bisa dipengaruhi keseimbangan cairan di dalam tubuh terganggu.

7. Susah berpikir dan sakit kepala

Otak manusia sekitar 80 persen terdiri atas air.

Agar kinerja otak bisa optimal, organ vital ini memerlukan asupan air.

Akibat kurang minum air putih dan cairan lainnya bisa menyebabkan kinerja otak jadi tidak optimal.

Salah satu imbasnya, otak jadi tidak fokus, susah berpikir, mengantuk, susah mengingat sesuatu, sampai sakit kepala.

8. Stroke

Akibat kurang minum air putih dan cairan lainnya juga bisa meningkatkan risiko stroke.

Tak hanya itu, komplikasi dehidrasi dapat menyebabkan prses pemulihan stroke jadi lebih lama.

Hindari dehidrasi dengan minum air putih saat kencing sudah berwarna kuning, lemas, dan tubuh tidak bertenaga.

9. Murung dan sedih Ilustrasi sedih dan tidak bahagia

Dehidrasi juga bisa berdampak pada kesehatan mental, salah satunya membuat suasana hati memburuk.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Ginjal, Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan, Termasuk Kontrol Gula Darah

Tak pelak, orang yang kurang minum air putih dan cairan lainnya jadi mudah murung, sedih, mudah tersinggung, dan rewel.

10. Kulit kering

Akibat kurang minum air putih dan cairan lainnya yang pantang disepelekan adalah kulit kering. Kulit perlu tetap terhidrasi agar tetap lembab.

Kurang cairan dapat membuat kulit keriput, tidak segar, dan tidak berkilau.

Kekurangan cairan di dalam tubuh membuat kolagen pecah, sehingga garis halus dan kerutan di kulit jadi lebih kentara.

(*)

Sumber GRID

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved