Berita Denpasar

ISAK TANGIS BOCAH TELANTAR Dini Hari di Kos, Ini Kata Pemilik Kos Jo dan Novi

Setiap malam, katanya, mereka mendengar suara tangisan anak. Karena biasanya tangisan itu muncul jam 2 pagi gitu, malem-malem.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Honey
Tribun Bali pun pada Kamis, 21 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WITA sore mencoba mencari informasi lebih dalam, mengenai kasus ini dengan datang langsung ke sebuah kos-kosan yang ditempati oleh Novi dan Jo. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus penganiayaan terhadap anak perempuan bernama NY (4) masih terus berlanjut.

Saat ini lelaki yang disebut-sebut, sebagai pacar dari ibu kandung NY, yakni Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo atau Tedi tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penganiayaan terhadap anak ini.

Sedangkan Dwi Novita Murti alias Novi, yang hingga Rabu 20 Juli 2022 masih sebagai saksi, hari ini juga ditetapkan sebagai tersangka.

Ketika ditanya mengenai perkembangan kasus dan status Novi maupun Jo.

Iptu I Ketut Sukadi, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

“Belum 1x24 jam, sebentar nanti akan saya info setelah gelar perkara untuk tentukan status keduanya selesai,” jawab Sukadi.

Tribun Bali pun pada Kamis, 21 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WITA sore mencoba mencari informasi lebih dalam, mengenai kasus ini dengan datang langsung ke sebuah kos-kosan yang ditempati oleh Novi dan Jo.

Namun sayangnya, kos-kosan 8 kamar tersebut dalam keadaan sepi.

Hanya terlihat beberapa motor yang terparkir di halaman kos.

Tribun Bali juga mencoba menghubungi langsung pemilik kos, yang tinggal di Jalan Kerta Dalem, Sidakarya.

Baca juga: MENTAL BOCAH TELANTAR Harus Dipulihkan Juga Kesehatannya, Ini Kata Psikiater

Baca juga: IBU BOCAH Telantar Diamankan Polsek Densel, Akui Kesal Karena Tidak Mau Tidur

Tribun Bali pun pada Kamis, 21 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WITA sore mencoba mencari informasi lebih dalam, mengenai kasus ini dengan datang langsung ke sebuah kos-kosan yang ditempati oleh Novi dan Jo.
Tribun Bali pun pada Kamis, 21 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WITA sore mencoba mencari informasi lebih dalam, mengenai kasus ini dengan datang langsung ke sebuah kos-kosan yang ditempati oleh Novi dan Jo. (Honey)

Wayan Suarya, selaku pemilik kos pun menyambut dengan baik dan mempersilakan untuk datang kediamannya di Jalan Sidakarya dan bersedia untuk diwawancarai.

Ketika dijumpai, Wayan Suarya mengaku ikut serta dalam pengerebekan atau penangkapan Novi dan Jo di kosnya oleh aparat kepolisian.

“Saya yang langsung ke sana, karena sebagai pemilik kos, saya melihat foto anak tersebut dan saya tahu.

Saya pun berinisiatif untuk langsung mencari mereka ke kos,” jelasnya.

Wayan Suarya juga menerangkan, bahwa Jo beberapa hari sebelum kasus ini sempat bertemu denganya untuk membayar kos.

“Empat hari yang lalu ia sempat bayar kos ke saya.

Tapi selang tiga hari pas sudah kejadian tersebut, dia chat saya.

Katanya, minta uang kosnya dikembalikan,” tutur Suarya.

Disebutkan Suarya, Jo minta setengah dari uang kos yang dibayarkan sebelumnya.

Alasannya, dia mau ke Jawa.

“Saya curiga, jadi saya tidak kasi, dengan alasan saya lagi tidak punya uang.

Karena saya juga curiga,” lanjut Suarya kepada Tribun Bali.

NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya.
NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya. (Sup)

Saat mendatangi tempat kos miliknya itu, Suarya datang bersama ketua Linmas dan Babinsa setempat.

Setelah itu ia menelepon Polsek.

“Ketika digerebek dia langsung keluar kamar, gak ada perlawanan.

Dia juga ngaku apa saja yang dia perbuat,” kata Suarya.

Fakta baru juga terungkap.

Bahwa ternyata Novi dan Jo tinggal di tempat kos tersebut, bersama 2 orang anak perempuan, yang berarti tidak hanya dengan NY. 

“Saya suruh keluar mereka itu dan juga satu anaknya.

Karena kan ada 2 anak yang mereka ajak,” ungkap Wayan Suarya.

Berdasarkan keterangan dari Wayan Suarya, ada 2 anak perempuan.

Yakni NY dan satu lagi anak perempuan yang tidak diketahui namanya, berumur lebih tua dari NY. 

Anak perempuan ini sudah duduk di bangku sekolah dasar kelas 4.

“Ada dua anak yang dia bawa.

Perempuan semua.

Satu si anak yang disiksa ini, satunya lebih besar udah kelas 4 SD,” ucapnya.

Ibu kandung Naya beserta pacar ibunya berhasil ditangkap oleh tim opsnal unit reskrim Polsek Densel pada Rabu, 20 Juli 2022 pukul 11.00
Ibu kandung Naya beserta pacar ibunya berhasil ditangkap oleh tim opsnal unit reskrim Polsek Densel pada Rabu, 20 Juli 2022 pukul 11.00 (istimewa)

Menurut Suarya, Novi itu sudah tiga kali menikah.

Tapi si Novi dan Jo ini masih kumpul.

Saya juga baru tahu ketika mereka ditangkap,” ungkapnya.

Namun Suarya mengaku ia tidak tahu bapak dari anak-anak tersebut.

Ketika ditanya mengenai kondisi anak yang lebih tua tersebut, Suarya mengaku anak tersebut dalam keadaan baik-baik saja.

“Kondisinya terakhir saya ketemu pas melakukan penggerebekan, dia baik-baik saja. Gak ada luka,” ucap Suarya.

Wayan Suarya juga mengaku, bahwa sebenarnya ia sering mendapat keluhan dari para penghuni kos yang lain, karena mereka sering mendengar suara tangisan anak kecil.

“Anak kos itu dominan mengeluh.

Setiap malam, katanya, mereka mendengar suara tangisan anak.

Karena biasanya tangisan itu muncul jam 2 pagi gitu, malem-malem.

Ada yang sampai pindah kos, karena gak kuat denger tangisan anak kecil terus,” katanya.

Tak hanya itu Jo ternyata tidak hanya menyiksa NY tetapi juga sering memukul Novi.

“Dia memang dari awal kos sudah berempat.

Mereka sudah hampir setahun kos di sini.

Dulu itu si Novi juga sering dipukul.

Sampai guling-guling di halaman.

Sampai nangis histeris.

Sempat heboh itu,” tuturnya.

Sebagai pemilik kos, Wayan Suarnya, juga sudah sering menegur Jo untuk pindah kos.

“Saya sudah sering tegur.

Pernah saya suruh untuk pindah kos saja.

Tapi ia malah mengaku Novi atau yang dia akui sebagai istrinya, memang depresi sehingga sering teriak-teriak menangis.

Kata dia, biar dia saja yang urus agar tidak ada keributan,” jelas pria asal Sidakarya ini.

Wayan Suarya mengaku tidak menyangka Jo bisa melakukan kekerasan seperti itu.

NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya.
NY anak terlantar dengan kondisi patah kaki dan luka telah dirawat di RS Wangaya. Diduga luka dan patah kaki itu didapat karena dianiaya pacar ibunya. (Sup)

Sebab, dalam pengelihatannya Jo merupakan sosok yang polos, tidak beringas dan sopan setiap bertemu dengannya.

“Saya gak nyangka dia bisa begitu.

Karena dia polos, terkesan gak beringas gitu.

Kumpul-kumpul gitu di kos sama temannya, enggak.

Dia ngaku kerja di villa, jadi tukang bersih-bersih.

Ramah dia, bayar kos pun selalu tepat waktu,” tuturnya.

Ketika ditanya mengenai antisipasi yang akan ia lakukan, selalu pemilik kos untuk mencegah hal seperti itu terjadi kembali ke depan, Wayan Suarya mengaku kesulitan.

“Kami ini susah juga mengantisipasi.

Karena kan itu karakter seseorang ya, kami liat seseorang baik tapi kita gak tau sebenarnya dia gimana.

Gak bisa lihat juga dari penampilan.

Ini saja kan saya liatnya polos ramah tapi ternyata begini,” keluhnya.

Ia juga mengaku, tidak bisa menerima orang-orang tersebut untuk kembali menyewa kamar di kosnya.

“Karena ia sudah bayar untuk bulan ini, saya biarkan dulu barang-barangnya.

Kunci pun masih dia yang bawa.

Tapi kemarin istri saya dapat laporan, saudara dari si Novi datang ke kos dan tidur di sana.

Jadi saya biarkan dulu.

Setelah bulan ini mungkin saya akan keluarkan barang-barangnya sambil menunggu pihak keluarga mengambil barang-barang yang ada di kos,” jelas Suarya dengan tegas.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved