Berita Nasional
Reotopsi Jenazah Brigadir J, Dokter Alit Upayakan Maksimal, Akui Kesulitan Identifikasi Bukti Medis
Otopsi ulang atau reotopsi jenazah Brigadir J akan segera dilakukan. Brigadir J sendiri dikabarkan wafat akibat peristiwa baku tembak pada 8 Juli
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Marianus Seran
Dokter forensik akan melakukan analisa terhadap perubahan-perubahan di tubuh jenazah.
Pemeriksaan ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama untuk memberikan hasilnya.
“Nanti pasti ada pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan sel, enzim, dan lain-lain.
Hasilnya mungkin butuh waktu sekitar 2-4 minggu,” tambahnya.
Dalam prosesnya, tim akan melakukan pemeriksaan dan menemukan hasil yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Hasil tersebut bisa saja menjadi salah satu bahan yang menjadi penentuan kasus.
Namun, dengan kondisi jenazah yang sudah lebih dari dua minggu, dokter Alit mengatakan akan ada hal-hal yang perlu pemeriksaan lanjutan.
Salah satunya adalah penyebab luka, waktu luka dibuat, penyebab kematian, dan waktu kematian.
Walaupun demikian, dokter Alit mewakili tim forensik berkomitmen untuk melakukan tugas dengan upaya yang maksimal.
“Dengan ilmu dan kompetensi yang kami miliki, kami akan melakukan upaya kami yang terbaik.
Kami bisa melakukan usaha semaksimal mungkin, tapi kami tidak bisa menjanjikan hasil.
Mungkin itu yang perlu dipahami,” ujar dokter Alit.
Proses reotopsi jenazah Brigadir J akan dilakukan selama satu hari yaitu pada Rabu, 27 Juli 2022.
Reotopsi akan dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi mulai pukul 10.00 WIB.
Dokter Alit berharap, upaya tim forensik dapat membantu memberikan kebenaran dan keadilan atas kasus ini.
Melalui ini juga dapat membentuk supremasi hukum dan merealisasikan cita-cita untuk memberikan layanan prima kepada pasien dan korban.
Dengan membawa nama baru rumah sakit, dokter Alit berharap nama baru rumah sakit lebih cepat dikenal sehingga masyarakat lebih celat terbiasa. (*)