Tips Kesehatan
WAJIB TAHU! 5 Gejala Depresi yang Seringkali Tak Disadari, Termasuk Kehilangan Konsentrasi
Ada beberapa gejala depresi yang seringkali tak disadari, Depresi seringkali disepelekan. Padahal, dampaknya bisa sangat besar.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tribunners, apa Anda pernah mendengar tentang gangguan mental atau penyakit mental?
Mungkin banyak orang yang pernah mendengar tentang hal tersebut.
Tidak hanya fisik atau tubuh yang dapat sakit, mental seseorang pun bisa sakit.
Namun banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut.
Baca juga: Waspada Duduk Terlalu Lama, Bisa Sebabkan Depresi hingga Risiko Kanker
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Jika kesehatan mental kita tidak dijaga dengan baik, hal tersebut tentu menyebabkan aktivitas kita menjadi terganggu.
Ada beragam gangguan mental atau penyakit mental yang mungkin sudah dikenal di masyarakat.
Seperti gangguan kecemasan, bipolar hingga depresi.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Depresi seringkali disepelekan. Padahal, dampaknya bisa sangat besar.
Depresi bisa menganggu aktivitas sehari-hari bahkan menyebabkan munculnya keinginan bunuh diri.
Penderita depresi biasanya mencoba menyembunyikan gejalanya dari orang lain.
Bahkan, banyak dari mereka yang tidak menyadari jika mereka mengalami depresi.

Gejala depresi
Ada beberapa gejala depresi yang seringkali tak disadari. Berikut gejala tersebut:
1. Kehilangan konsentrasi
Ketika seseorang terdiam selama percakapan atau kehilangan pemikirannya, ini dapat mengindikasikan adaya masalah dengan ingatan dan konsentrasi.
Masalah seperti itu adalah gejala umum dari depresi.
Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa sulit konsentrasi dan fokus dapat memperburuk dampak sosial dari depresi karena mempersulit kehidupan kerja dan hubungan pribadi.
Selain itu, tinjauan naratif 2018 mencatat bahwa disfungsi kognitif adalah aspek kunci dari gangguan depresi mayor (MDD).
Hal ini secara signifikan dapat mempengaruhi kehidupan sosial seseorang dan produktivitas di tempat kerja.
2. Nafsu makan dan berat badan berubah
Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengindikasikan depresi. Beberapa orang beralih ke makanan untuk mendapatkan kenyamanan.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Namun, ada pula yang kehilangan nafsu makan karena suasana hati yang buruk.
Selain mempengaruhi berat badan, perubahan pola makan ini juga dapat mempengaruhi suasana hati dan tingkat energi.
3. Perubahan pola tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan depresi, dan depresi dapat membuat kita lebih sulit untuk tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat dapat menyebabkan perubahan neurokimia di otak, yang bisa berpengaruh pada depresi.
Namun, tidur lebih banyak juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mungkin mengalami depresi.
4. Kelelahan
Merasa sangat lelah adalah gejala depresi yang sangat umum.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen orang dengan depresi mengalami kelelahan.
Meskipun setiap orang merasa lelah dari waktu ke waktu, orang yang mengalami kelelahan parah atau terus-menerus – terutama jika disertai gejala lain – mungkin memiliki depresi tersembunyi.
5. Tidak tertarik pada hobi
The National Institute of Mental Health menyatakan bahwa kehilangan minat atau kesenangan pada hobi dan aktivitas sebagai salah satu gejala depresi.
Ketidaktertarikan pada aktivitas yang biasa dinikmati seseorang bisa menjadi salah satu tanda pertama yang menunjukan adanya depresi.
Kumpulan Artikel Tips Kesehatan
Artikel ini telah tayang di https://health.kompas.com/read/2022/07/26/100000268/gejala-depresi-yang-sering-tak-disadari?page=all#page2