Berita Badung
Badung Gencarkan Vaksinasi PMK, Sasar 182 Ekor Ekor Sapi di Kelurahan Kerobokan Kelod
Dalam rangka pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Tim Gabungan dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung rutin melaksanakan kegiatan vaksinasi
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dalam rangka pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Tim Gabungan dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung rutin melaksanakan kegiatan vaksinasi terhadap sapi.
Setiap harinya, tim gabungan menyasar ratusan sapi untuk mendapatkan vaksin.
Pelaksanaan vaksin terakhir dilakukan untuk ternak sapi di Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung pada Senin 8 Agustus 2022 sore.
Baca juga: Buat Kredit Fiktif Rp 4,4 Miliar, Mantan Kepala Bank di Badung Divonis 4 Tahun
Bhabinkamtibmas Kelurahan Kerobokan Kelod Aiptu Gusti Ngurah Darsana yang dikonfirmasi Selasa 9 Agustus 2022 mengatakan vaksinasi ke tersebut dipimpin langsung I Ketut Sutama dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
"Vaksinasi terakhir kemarin, namun hari ini mungkin ada divaksin untuk yang belum. Pelaksanaanya selama dua hari mulai tanggal 7 dan 8 Agustus 2022 sebanyak 182 Ekor sapi yang sudah berhasil di vaksin," jelansya.
Menurutnya, vaksin yang diberikan yaitu jenis Aftopor dengan dosis sebanyak 2 ml. Pada penyuntikan vaksin disuntikkan pada daging bagian leher sebelah kanan.
"Ini merupakan vaksinasi kedua yang dilaksanakan terhadap ternak sapi di Kelurahan Kerobokan Kelod ini khusus menyasar ternak sapi di atas umur 2 minggu," jelasnya sembari mengatakan sebelumnya sudah dilakukan dengan menyasar beberapa sapi dengan radius beberapa meter dari sapi yang sebelumnya kena virus.
Saat pelaksanaan Vaksin PMK di wilayahnya Aiptu Gusti Ngurah Darsana aktif memberikan imbauan kepada peternak agar sering sering membersihkan kandang agar ternak yang di pelihara bebas dari virus.
Baca juga: MACET Kawasan Canggu dan Tibubeneng Disoroti DPRD Badung, Pariwisata Tak Dibarengi Infrastruktur
"Antisipasi PMK di wilayah Kelurahan Kerobokan Kelod dengan menyemprotkan disinfektan jenis liquid di sekitar kandang warga juga sudah dilakukan untuk membunuh kuman dan penyakit yang dapat menyerang ternak," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya meminta agar peternak tidak melepasliarkan sapi, mengingat ada isu bahwa Bali bahaya akan PMK yang membuat wisatawan tidak datang ke Bali.
Bahkan sapi di Bali disebut-sebut dilepasliarkan sehingga kotorannya diinjak-injak oleh wisatawan.
"Kita sudah gencar akan menekan kasus PMK, jangan sampai ada petani atau peternak yang membandel. Jadi sapi-sapi ini harus tetap diikat pada kandang," imbuhnya. (*)